Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidik Bukan Perantara: Demi Masa Depan Anak Didik, Menghadapi Tantangan

28 Oktober 2024   21:26 Diperbarui: 28 Oktober 2024   21:37 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi By esensi.co.id

Mereka mengadakan bazar dengan berbagai produk seperti makanan, kerajinan tangan, atau barang-barang bekas layak pakai. Orangtua pun menyumbangkan barang, sementara siswa dan guru turut terlibat dalam menjualnya.

2. Jualan Makanan atau Minuman

Orangtua bergotong-royong menjual makanan atau minuman di lingkungan sekitar atau saat ada acara sekolah. Misalnya, mereka dapat menjual kue, minuman tradisional, atau snack unik dengan pembagian hasil untuk dana sekolah.

3. Pengumpulan Barang Daur Ulang

Orangtua mengumpulkan barang bekas seperti kertas, kardus, atau botol plastik yang kemudian dijual ke tempat daur ulang. Ini juga sekaligus menjadi edukasi tentang kepedulian lingkungan bagi muridnya.

4. Kerja Sama dengan UMKM Lokal

Kerja sama dengan usaha kecil lokal, seperti rumah produksi kue atau kerajinan, untuk menjual produk dengan sistem bagi hasilpun dijalin. Selain membantu sekolah, ini bisa mempererat hubungan dengan komunitas lokal.

5. Lomba Kreatif atau Pertunjukan Seni

Mereka pun mengadakan acara lomba kreatif atau pertunjukan seni yang melibatkan siswa dan masyarakat setempat. Pentas drama, musik, dan tari. Tiket masuk atau donasi dari acara ini digunakan sebagai dana tambahan.

6. Donasi atau Crowdfunding Lokal

Mereka pun membuat program donasi sukarela dari orang tua atau crowdfunding dengan melibatkan masyarakat lebih luas, terutama karena dana untuk perbaikan yang dibutuhkan cukup besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun