Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Guru Dipandang Sebelah Mata: Terapkan 5 Sikap Ini Dapat Membantu Guru Mendapatkan Penghargaan di Kelas!

27 Oktober 2024   15:01 Diperbarui: 30 Oktober 2024   20:42 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pak Budi melangkah keluar dari kelas dengan perasaan haru dan bangga. Di akhir tahun ajaran, ia baru saja menyelesaikan kelas terakhir bersama murid-murid yang dulu awalnya memandangnya dengan penuh rasa ragu.

Ketika ia menutup buku catatan dan bersiap mengucapkan perpisahan, Dina, siswa yang dulu sering merasa kesulitan dalam pelajaran matematika, tiba-tiba mengangkat tangannya.

"Pak, terima kasih sudah sabar mengajari kami dan tidak menyerah ketika kami sulit memahami," ucap Dina. Suaranya sedikit bergetar. Beberapa siswa lainnya ikut mengarahkan pandangan hormat. 

Terlihat tanda di mata mereka bahwa mereka juga merasakan hal yang sama dengan Dina. Beberapa dari mereka yang dulunya jarang berpartisipasi kini tampak berkaca-kaca, tak mampu menyembunyikan rasa hormat dan kekaguman mereka pada guru muda itu. Tentu mereka terharu karena mereka di penghujung tahun ini sudah mendapatkan sekolah lanjutan sesuai favorit mereka.

Pak Budi tersenyum. Iapun turut bangga dalam hati menjadi salah satu guru yang mampu menghantar siswa-siswanya menuju sekolah favorit mereka. Beliau menahan rasa haru yang membuncah di dadanya.

Ia tidak menyangka, perjalanannya yang penuh tantangan, kesabaran, dan dedikasi telah meninggalkan jejak yang dalam di hati siswa-siswanya. Ia tahu, dirinya bukanlah guru yang sempurna, namun setiap hari ia berusaha memberi yang terbaik untuk mereka.

"Terima kasih untuk kalian semua. Ingatlah, belajar itu adalah perjalanan dan kalian semua punya potensi yang luar biasa!" Ucap Pak Budi lembut. "Jangan pernah ragu untuk terus belajar dan berkembang.

Mereka pun bertepuk tangan dan saat Pak Budi keluar dari kelas, ia merasa bahwa bukan hanya para siswa yang belajar darinya, tetapi ia pun telah belajar dari mereka, tentang kepercayaan, tanggung jawab, dan arti menjadi seorang guru yang sebenarnya.

Hari itu, ia meninggalkan kelas sebagai pertemuan terakhir di kelas 9 itu dengan perasaan puas. Ia yakin bahwa setiap langkah kecil yang ia lakukan telah menciptakan perubahan besar bagi mereka muridnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun