12. Pasa Harau dan Pasar Nagari
Pasar tradisional (pasa) di Sumatera Barat adalah tempat penting untuk berinteraksi dan memperkuat hubungan sosial. Pasar ini tidak hanya sebagai tempat jual beli, tetapi juga ajang silaturahmi dan pertukaran informasi serta budaya.
Cara melestarikannnya dengan mendorong penggunaan pasar tradisional dan memperkuat peranannya dalam kehidupan masyarakat sehari-hari melalui program revitalisasi pasar.
Kearifan-kearifan lokal ini perlu terus dijaga dan diwariskan kepada generasi muda agar identitas budaya Minangkabau tetap hidup dan berkembang dalam perubahan zaman.
Adapun hubungan antara kearifan lokal Minangkabau dan kepemimpinan Prabowo Subianto serta Kabinet Merah Putih dapat dilihat dari perspektif bagaimana nilai-nilai lokal digunakan.
Nilai kearifan lokal seperti musyawarah, gotong royong, etika kepemimpinan, dan keseimbangan antara adat dan agama dapat diintegrasikan ke dalam gaya kepemimpinan nasional dan Kabinet Merah Putih 2024-2029.
Beberapa poin yang relevan antara kabinet adalah:
1. Musyawarah dan Mufakat dalam Pengambilan Keputusan
Kearifan Lokal:
Dalam masyarakat Minangkabau, musyawarah dan mufakat sangat dihargai sebagai cara mengambil keputusan secara kolektif yang adil. Prinsip ini mencegah dominasi satu pihak dan memastikan bahwa keputusan diambil dengan mempertimbangkan semua suara.
Hubungan dengan Kepemimpinan Prabowo:Â
Prinsip musyawarah dapat diterapkan dalam kepemimpinan Prabowo, terutama dalam konteks pengambilan keputusan di kabinet. Prabowo, yang kini menjabat sebagai Presiden dan menjadi bagian penting dari koalisi pemerintah, dapat memanfaatkan pendekatan musyawarah dalam menjaga stabilitas politik dan kebijakan strategis di tingkat nasional. Hal ini sesuai dengan cita-cita demokrasi deliberatif yang sejalan dengan kearifan lokal kita.