Dengan begitu, tidak ada pihak yang merasa dirugikan dan keputusan yang diambil bisa diterima dengan lapang dada oleh seluruh masyarakat.
Nilai yang Dilestarikan:
Musyawarah sebagai metode pengambilan keputusan bersama mencerminkan prinsip demokrasi lokal yang adil dan terbuka. Tradisi ini memperkuat hubungan sosial dan menghindari perselisihan dalam komunitas.
Cara Melestarikan: Dipraktikkan dalam struktur pemerintahan desa (nagari) serta dalam penyelesaian masalah di tingkat keluarga dan komunitas.
6. Randai
Randai adalah seni pertunjukan tradisional Minangkabau yang menggabungkan elemen drama, tari, musik, dan silat. Sebagai contoh, dalam pertunjukan Randai, kisah-kisah rakyat Minangkabau seperti Cindua Mato sering diangkat sebagai cerita utama.
Para pemain berkeliling membentuk lingkaran, sambil bernyanyi dan menari sesuai irama musik tradisional yang diiringi oleh alat musik seperti talempong dan gendang. Di sela-sela tarian, mereka juga menyisipkan gerakan silat sebagai bagian dari ekspresi seni mereka.
Cerita dalam Randai sering disampaikan dalam bentuk dialog berirama yang disebut galombang, di mana pesan moral, nilai adat, dan ajaran hidup disampaikan. Randai menjadi sarana edukasi sekaligus hiburan bagi masyarakat, karena selain menghibur, pertunjukan ini juga mengandung pesan tentang kearifan lokal dan nilai-nilai kehidupan.
Randai adalah seni pertunjukan khas Minangkabau yang menggabungkan cerita rakyat, musik, tari, dan silat. Randai mengajarkan nilai kebersamaan, keberanian, dan moral melalui cerita-cerita lokal.
Melalui pelatihan di sanggar seni, pengajaran di sekolah sebagai bagian dari muatan lokal, serta pementasan dalam acara-acara adat merupakan cara pelestarian kearifan lokal ini.
Silek adalah seni bela diri tradisional Minangkabau yang bukan hanya mengajarkan teknik bertarung, tetapi juga disiplin, etika, dan kepercayaan diri. Silat juga terintegrasi dengan nilai-nilai spiritual dan adat.