Cara melestarikannya dengan mengajarkannya di perguruan silat lokal, melalui kompetisi, dan integrasi dalam pelajaran olahraga di sekolah.
Upacara adat seperti Baralek (pernikahan), Mandi Safar (memohon keselamatan di bulan Safar), dan Turun Mandi (upacara kelahiran) memiliki makna spiritual, mempererat hubungan kekeluargaan, dan memperkuat identitas budaya.
Cara melestarikannnya dengan melibatkan generasi muda dalam setiap upacara adat, menjelaskan makna di balik tradisi, dan mendokumentasikan serta menyosialisasikan melalui media dan lembaga budaya.
9. Kuliner Tradisional (Rendang, Lamang, Dendeng Balado)
Makanan khas Minangkabau, seperti Rendang, Lamang, dan Dendeng Balado, tidak hanya terkenal lezat, tetapi juga mengandung filosofi tersendiri terkait kerja keras, persatuan, dan kekuatan.
Rendang, misalnya, melambangkan kerja sama karena pembuatannya yang memerlukan waktu dan tenaga bersama. Cara melestarikan dengan mengajarkannya di dalam keluarga, mendirikan warung tradisional, dan mengadakan festival kuliner Minangkabau.
10. Pantun dan Syair Tradisional
Pantun dan syair tradisional Minangkabau mengandung nasihat bijak, hiburan, serta nilai-nilai budaya yang dapat menjadi media ekspresi dan komunikasi antar-generasi.
Cara Melestarikan: Melalui lomba pantun di sekolah, pengajaran bahasa dan sastra Minang, dan pementasan dalam acara budaya atau adat.
11. Pengelolaan Sumber Daya Alam Secara Berkelanjutan
Masyarakat Minangkabau memiliki tradisi dalam menjaga dan memanfaatkan alam secara berkelanjutan. Pengelolaan sawah, hutan, dan ladang dilakukan dengan memperhatikan keseimbangan alam dan keberlanjutan.
Melalui pendidikan tentang pertanian dan pengelolaan lingkungan di sekolah dan dalam kehidupan sehari-hari dapat diestarikan. Hal ini juga bisa diajarkan melalui praktek langsung di sawah dan ladang.