Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kearifan Lokal di Sumatera Barat yang Perlu Dilestarikan dan Kabinet Merah Putih 2024-2029

24 Oktober 2024   18:01 Diperbarui: 24 Oktober 2024   18:12 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cara melestarikannya dengan mengajarkannya di perguruan silat lokal, melalui kompetisi, dan integrasi dalam pelajaran olahraga di sekolah.

Ilustrasi Silek Minang: Foto y kemenparekraf.go.id/read/424/silek-minangkabau
Ilustrasi Silek Minang: Foto y kemenparekraf.go.id/read/424/silek-minangkabau
8. Upacara Adat dan Tradisi (Baralek, Mandi Safar, Turun Mandi, dll.)

Upacara adat seperti Baralek (pernikahan), Mandi Safar (memohon keselamatan di bulan Safar), dan Turun Mandi (upacara kelahiran) memiliki makna spiritual, mempererat hubungan kekeluargaan, dan memperkuat identitas budaya.

Cara melestarikannnya dengan melibatkan generasi muda dalam setiap upacara adat, menjelaskan makna di balik tradisi, dan mendokumentasikan serta menyosialisasikan melalui media dan lembaga budaya.

Ilustrasi turun mandi di Sungai: Foto fajarSumbar.com
Ilustrasi turun mandi di Sungai: Foto fajarSumbar.com

9. Kuliner Tradisional (Rendang, Lamang, Dendeng Balado)

Makanan khas Minangkabau, seperti Rendang, Lamang, dan Dendeng Balado, tidak hanya terkenal lezat, tetapi juga mengandung filosofi tersendiri terkait kerja keras, persatuan, dan kekuatan.

Rendang, misalnya, melambangkan kerja sama karena pembuatannya yang memerlukan waktu dan tenaga bersama. Cara melestarikan dengan mengajarkannya di dalam keluarga, mendirikan warung tradisional, dan mengadakan festival kuliner Minangkabau.

10. Pantun dan Syair Tradisional

Pantun dan syair tradisional Minangkabau mengandung nasihat bijak, hiburan, serta nilai-nilai budaya yang dapat menjadi media ekspresi dan komunikasi antar-generasi.

Cara Melestarikan: Melalui lomba pantun di sekolah, pengajaran bahasa dan sastra Minang, dan pementasan dalam acara budaya atau adat.

11. Pengelolaan Sumber Daya Alam Secara Berkelanjutan

Masyarakat Minangkabau memiliki tradisi dalam menjaga dan memanfaatkan alam secara berkelanjutan. Pengelolaan sawah, hutan, dan ladang dilakukan dengan memperhatikan keseimbangan alam dan keberlanjutan.

Melalui pendidikan tentang pertanian dan pengelolaan lingkungan di sekolah dan dalam kehidupan sehari-hari dapat diestarikan. Hal ini juga bisa diajarkan melalui praktek langsung di sawah dan ladang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun