Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kearifan Lokal di Sumatera Barat yang Perlu Dilestarikan dan Kabinet Merah Putih 2024-2029

24 Oktober 2024   18:01 Diperbarui: 24 Oktober 2024   18:12 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. "Saciok bak ayam, sadanciang bak basi"
Artinya, bersatu dan bekerja sama erat dalam keluarga atau masyarakat, seperti ayam yang makan bersama atau besi yang menyatu dalam cetakan. Ini mengajarkan nilai gotong royong dan kebersamaan.

4. "Kalah jadi abu, menang jadi arang"
Artinya, dalam pertengkaran atau perselisihan, tidak ada pihak yang benar-benar menang, keduanya merugi. Pepatah ini mengajarkan kita untuk menghindari konflik yang hanya akan merugikan semua pihak.

Pepatah-petitih ini mencerminkan kearifan lokal Minangkabau yang mendalam tentang kehidupan, kebersamaan, dan penghormatan terhadap alam dan sesama manusia.

Nilai yang Dilestarikan:

Pepatah-petitih Minangkabau mengandung nilai-nilai kearifan hidup, seperti kebijaksanaan, penghormatan terhadap alam, dan etika sosial.

Pepatah seperti "Alam takambang jadi guru" mengajarkan bahwa alam merupakan sumber pembelajaran yang tak terbatas.

Cara Melestarikannya dengan Diajarkan kepada generasi muda melalui cerita

, diskusi keluarga, pelajaran di sekolah, serta lomba-lomba pidato adat atau pantun.

5. Musyawarah dan Mufakat

Musyawarah dan mufakat adalah prinsip dasar dalam pengambilan keputusan yang melibatkan dialog dan kesepakatan bersama banyak diterapkan dalam budaya Indonesia. Termasuk masyarakat Minangkabau. Sebagai contoh, ketika masyarakat Minangkabau hendak membangun balai adat atau memperbaiki fasilitas umum seperti jalan desa, mereka akan mengadakan musyawarah terlebih dahulu di balai adat.

Semua pihak yang terkait, baik tokoh adat, pemuka masyarakat, maupun anggota masyarakat umum, akan berkumpul untuk berdiskusi tentang rencana tersebut. Setiap suara didengar dan keputusan diambil berdasarkan mufakat, yakni kesepakatan bersama yang mengutamakan kepentingan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun