Cara Melestarikannya dengan Melibatkan masyarakat dalam menjaga tradisi ini melalui pengajaran di keluarga besar dan pemeliharaan peran perempuan dalam adat dan pengambilan keputusan.
3. Gotong Royong (Bajapuik)
Gotong royong dalam bentuk bajapuik adalah tradisi yang masih dijalankan dalam pernikahan adat Minangkabau. Khususnya dalam masyarakat matrilineal. Bajapuik berarti penjemputan calon pengantin laki-laki oleh keluarga pengantin perempuan. Penjemputan disertai dengan pemberian sejumlah uang atau harta sebagai simbol penghormatan kepada pihak keluarga laki-laki.
Meskipun secara tradisional merupakan bagian dari adat, proses bajapuik dilakukan dengan semangat gotong royong. Keluarga besar pihak perempuan bersama-sama mengumpulkan dana dan berpartisipasi dalam persiapan prosesi pernikahan. Ini memperlihatkan bagaimana kebersamaan dan saling tolong-menolong menjadi inti dari budaya Minangkabau dalam melaksanakan kegiatan besar seperti pernikahan.
Nilai yang Dilestarikan:
Gotong royong mencerminkan kebersamaan dan saling membantu dalam masyarakat Minangkabau. Ini sering terlihat dalam acara-acara besar seperti pernikahan, membangun rumah, atau pekerjaan komunitas lainnya.
Cara Melestarikannya dengan Mengaktifkan program-program gotong royong di tingkat nagari, komunitas, serta melalui kegiatan sosial di sekolah, Â dan masyarakat.
4. Pepatah-Petitih (Peribahasa dan Pepatah Bijak)
Berikut adalah beberapa contoh pepatah-petitih dari Minangkabau yang sarat makna dan digunakan di mana saja:
1. "Alam takambang jadi guru"
Artinya, segala sesuatu di alam semesta ini dapat dijadikan pelajaran. Pepatah ini mengajarkan kita untuk selalu belajar dari pengalaman dan kejadian di sekitar.
2. "Dima bumi dipijak, di sinan langik dijunjuang"
Artinya, di mana pun kita berada, kita harus menghormati adat dan budaya setempat. Pepatah ini menekankan pentingnya menyesuaikan diri dengan lingkungan dan menjaga tata krama.