Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kearifan Lokal di Sumatera Barat yang Perlu Dilestarikan dan Kabinet Merah Putih 2024-2029

24 Oktober 2024   18:01 Diperbarui: 24 Oktober 2024   18:12 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Randai: Foto by Mediakepri.co.id

Pada era Soeharto, kepala daerah yang berprestasi sering kali diangkat menjadi menteri sebagai bentuk penghargaan dan strategi memperkuat dukungan politik. Namun, saat ini proses pemilihan menteri lebih kompleks dan melibatkan banyak faktor seperti keseimbangan koalisi politik, kepentingan partai, kualifikasi teknis, serta kebutuhan spesifik kementerian.

Sistem politik saat ini lebih beragam, sehingga kepala daerah yang berprestasi tidak selalu diprioritaskan untuk masuk kabinet, meskipun beberapa di antaranya tetap menjadi kandidat potensial.

Perbedaan antara pengangkatan kepala daerah menjadi menteri di era Soeharto dan sekarang terletak pada kompleksitas politik saat ini. Saat ini, faktor-faktor seperti keseimbangan koalisi, kepentingan partai, dan kualifikasi spesifik kementerian lebih mendominasi.

Sistem politik yang lebih terbuka dan beragam membuat tidak semua kepala daerah yang berprestasi diangkat menjadi menteri, meskipun mereka mungkin memiliki prestasi yang baik.

Perbedaan antara pengangkatan kepala daerah menjadi menteri pada era Soeharto dan sekarang terletak pada beberapa faktor kunci:

1. Politik Koalisi

Saat ini, pembentukan kabinet melibatkan berbagai partai politik, sehingga menteri sering kali berasal dari partai koalisi, bukan hanya berdasarkan prestasi individu.

2. Kualifikasi dan Keahlian

Penunjukan menteri lebih fokus pada keahlian teknis dan pengalaman di bidang tertentu, bukan hanya prestasi di level daerah.

3. Desentralisasi dan Otonomi Daerah

Setelah reformasi, kepala daerah memiliki lebih banyak otonomi, sehingga pengangkatan mereka sebagai menteri tidak lagi otomatis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun