Prabowo dapat mendukung kebijakan yang memperkuat peran perempuan di berbagai sektor, termasuk pertahanan dan keamanan.
7. Kepemimpinan yang Mengakar pada Nilai Lokal
Kearifan lokal kepemimpinan tradisional Minangkabau selalu didasarkan pada nilai-nilai moral, agama, dan adat. Pemimpin lokal diharapkan mengutamakan kebajikan dan mengabdi kepada masyarakat dengan penuh tanggung jawab.
Hubungan dengan Kepemimpinan Nasional:Â
Sebagai pemimpin di pemerintahan, Prabowo dan kabinetnya bisa mengambil inspirasi dari model kepemimpinan tradisional yang mengedepankan nilai-nilai moral dan pengabdian kepada masyarakat.
Kebijakan yang dikeluarkan harus mencerminkan kepedulian terhadap rakyat, dengan mengedepankan prinsip integritas dan tanggung jawab.
Secara keseluruhan, nilai-nilai kearifan lokal Minangkabau dapat menjadi inspirasi penting bagi kepemimpinan Prabowo dan kabinetnya, terutama dalam menciptakan kebijakan yang inklusif, beretika, dan berbasis pada nilai-nilai kebersamaan serta keseimbangan antara agama dan budaya.
Dari kabinet Prabowo Subianto tahun 2024, ada beberapa tokoh dari Sumatera Barat yang dipercaya mengisi jabatan penting. Salah satu tokoh yang berasal dari Sumatera Barat adalah Sanitiar Burhanuddin, yang kembali menjabat sebagai Jaksa Agung.
Dia telah lama dikenal sebagai tokoh berpengalaman di bidang hukum. Selain itu, terdapat juga beberapa figur yang mengisi posisi strategis di kementerian dan lembaga lainnya meskipun tidak secara spesifik terkait dengan asal-usul Sumatera Barat.
Sejauh ini, belum banyak menteri dari Sumatera Barat yang masuk dalam kabinet Prabowo 2024-2029. Beberapa nama yang diisukan atau kemungkinan besar dari Sumatera Barat termasuk Andre Rosiade, seorang politisi dari Partai Gerindra yang dikenal aktif dan dekat dengan Prabowo. Namun, sampai saat ini komposisi penuh kabinet belum sepenuhnya diumumkan atau dipastikan.
Alasan mengapa Andre Rosiade, politisi asal Sumatera Barat, tidak masuk dalam kabinet Prabowo Subianto mungkin terkait dengan berbagai pertimbangan politik, seperti pembagian posisi berdasarkan keseimbangan koalisi, kompetensi teknis untuk jabatan tertentu, atau prioritas dari partai pendukung utama.
Selain itu, tidak semua tokoh daerah yang dekat dengan Prabowo otomatis mendapat posisi kabinet, mengingat ada banyak faktor lain yang diperhitungkan dalam penyusunan pemerintahan.