3. Memiliki Kewaspadaan Berlebih
Siswa yang tumbuh dalam lingkungan yang penuh tekanan sering kali memiliki kewaspadaan tinggi. Mereka lebih sensitif terhadap ancaman, baik secara emosional maupun fisik. Hal ini terjadi karena mereka terbiasa hidup dalam situasi yang tidak aman atau tidak stabil, sehingga mereka selalu waspada terhadap segala kemungkinan buruk.
4. Memiliki Kesulitan Mempercayai Orang Lain
Membangun kepercayaan bisa menjadi tantangan bagi siswa yang mengalami masa kecil yang sulit. Mereka mungkin merasa ragu untuk mempercayai orang lain karena pernah mengalami kekecewaan atau pengkhianatan di masa lalu. Kesulitan ini bukan berarti mereka tidak ingin bersosialisasi, tetapi lebih sebagai mekanisme perlindungan diri. Mawas diri tak mudah percaya.
5. Memiliki Kemampuan Beradaptasi yang Tinggi
Siswa yang sering dihadapkan pada perubahan atau kesulitan belajar untuk menyesuaikan diri dengan cepat. Kemampuan ini menjadi aset berharga di kemudian hari, karena mereka tidak mudah terkejut oleh perubahan mendadak dan bisa dengan cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Fleksibilitas ini membantu mereka menghadapi berbagai tantangan hidup.
6. Memiliki Penghargaan Mendalam Terhadap Kebahagiaan Kecil
Siswa yang pernah mengalami masa-masa sulit sering kali lebih menghargai kebahagiaan sederhana. Bagi mereka, hal-hal kecil seperti senyuman, kehadiran teman, atau momen damai menjadi sumber kebahagiaan yang besar. Mereka belajar untuk tidak menganggap remeh hal-hal yang tampak biasa, karena mereka tahu betapa sulitnya mendapatkan momen-momen kebahagiaan di masa lalu.
7. Memiliki Rasa Syukur yang TinggiÂ
Pengalaman kesulitan di masa lalu sering kali membuat siswa lebih bersyukur atas apa yang mereka miliki. Mereka tidak mudah mengeluh dan cenderung menghargai segala hal yang datang dalam hidup mereka, baik itu besar maupun kecil. Rasa syukur ini membantu mereka menjalani hidup dengan lebih positif.
8. Memiliki Kemandirian