Bu Rina membalas pelukannya dengan lembut. "Kamu yang sudah berusaha keras, Dita. Ibu hanya membantumu percaya pada dirimu sendiri."
Air mata Ditapun jatuh tapi kali ini bukan karena takut atau cemas. Ini adalah air mata rasa syukur. Guru yang berdiri di depannya adalah sosok yang tidak hanya mengajarinya ilmu pengetahuan tapi keberanian untuk bermimpi, untuk jatuh, dan untuk bangkit kembali.
Sebelum berpisah, Bu Rina memberikan sebuah buku kecil kepada Dita. Di dalamnya, tertulis kata-kata yang sederhana tapi penuh makna: "Jadilah dirimu sendiri, percayalah bahwa kamu bisa, dan dunia akan terbuka untukmu."
Dita tersenyum. Ia tahu, nasihat Bu Rina akan selalu bersamanya, ke mana pun ia pergi. Hari itu, ia berjalan meninggalkan sekolah dengan kepala tegak dan hati penuh keyakinan. Guru yang pernah menjadi inspirasinya, kini memberinya sayap untuk terbang lebih tinggi lagi.
Tamat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H