Mendengar siswa marah atau berkata kasar tentu bisa membuat seorang guru merasa telah melakukan kesalahan. Namun, ini mungkin menjadi tanda bahwa guru telah melakukan hal yang benar.
Memang menyakitkan mendengar siswa marah. Namun, ini biasanya merupakan tanda bahwa Anda telah menetapkan batasan, mempertahankan pendirian, dan menerapkan konsekuensi saat aturan dilanggar.
4. Guru Memberikan Batasan pada Siswa
Walaupun guru dapat menjadi figur pendukung yang dekat dengan siswa, penting untuk tetap menjaga batasan yang sehat antara keduanya. Siswa tetap membutuhkan arahan dan disiplin yang jelas dari guru untuk membantu mereka berkembang.
Guru yang baik adalah perpaduan antara sikap hangat dan tegas. Rasio antara momen dukungan positif dengan penegakan aturan yang tegas sebaiknya 5 banding 1.
5. Selalu Validasi Perasaan Siswa
Wajar jika seorang guru ingin segera memperbaiki masalah yang dihadapi siswanya. Namun, guru yang baik justru mencerminkan emosi siswa dan memvalidasi perasaan mereka.
Artinya, guru merefleksikan kembali perasaan siswa sehingga mereka tahu bahwa mereka didengarkan dan dipahami.
Contoh pola asuh pendidikan yang baik adalah jika guru berkata, "Saya tahu kamu merasa kesal kepada Ibu kemarin, Ci dan Wa (panggilan nama murud). Saya di sini untuk mendukung sampai kamu merasa lebih baik," daripada mengatakan, "Itu bukan hal yang perlu dipermasalahkan."
6. Guru Berhati-Hati dalam BertindakÂ
Menurut penelitian yang diterbitkan oleh psikolog dalam Psychological Reports, guru yang berhati-hati dalam tindakan dan memperhatikan perilaku mereka memengaruhi kesejahteraan emosional siswanya.