Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ingin Menjadi Guru Sukses? Lakukan 7 Metode Ekstrim Ini!

17 Oktober 2024   19:53 Diperbarui: 18 Oktober 2024   19:33 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Happy Teacher-Murid: Foto by depositphoto.com

Ibu Rosiana menatapnya, tersenyum hangat. "Untuk apa, Aira?"

"Untuk semua yang Ibu katakan waktu itu... Aku tahu, mungkin aku belum berubah banyak. Tapi setidaknya, aku nggak merasa harus jadi seperti kakakku lagi, Bu. Aku mulai belajar menerima diriku sendiri. Aku juga berusaha memberikan pengertian kepada orangtuaku, Bu."

Mata Ibu Rosiana tampak berbinar. "Itu adalah langkah besar, Aira. Guru hanya bisa membantumu menunjukkan arah. Tapi yang membuat perjalanan itu berarti adalah langkah yang kamu ambil sendiri, Nak."

Aira tersenyum. "Aku masih belajar, Bu. Tapi setidaknya aku tahu, aku nggak sendirian. Ada Ibu di sampingku." Aira menangis. Ibu Rosiana merangkulnya. Mereka berpelukan.

Ibu Risiana mengurai pelukan. "Kamu tak akan pernah sendirian, Nak. Di sekolah ini, di luar sana, akan selalu ada orang-orang yang peduli dan menghargai siapa dirimu sebenarnya. Ada Allah juga bersama kita. Yang terpenting, jangan pernah berhenti menjadi versi terbaik dari dirimu, dengan cara yang kamu pilih." Ibu Rosiana menghapus air mata muridnya dengan telapak tangannya yang lembut.

Aira memandang gurunya. Kali ini dengan rasa bangga. Ia tak harus sempurna dan tak harus menjadi seperti orang lain. Ia hanya perlu menjadi dirinya sendiri dan itu sudah cukup.

Saat Aira pergi meninggalkan kelas, Ibu Rosiana melihatnya dengan bangga. Ia tahu, peran seorang guru bukan hanya mengajarkan mata pelajaran. Tetapi juga membantu siswa menemukan jalan mereka. Aira, dengan segala prosesnya, salah satu bukti bahwa pendidikan adalah tentang membimbing, bukan mengubah tapi mengarahkan.

Ibu Rosiana tersenyum. Sekarang ia merasa tenang. Di luar, angin berhembus lembut. Angin itu seperti membawa harapan baru. Harapan bahwa setiap anak memiliki kekuatannya sendiri. Mereka hanya butuh waktu untuk menemukannya. Selama masih ada guru yang peduli, mereka tidak akan pernah berjalan sendirian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun