Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbicara dan mengekspresikan diri, terutama saat membahas aturan kelas atau cara belajar. Hal ini dapat membantu mereka merasa dihargai. Dengan begitu, kita menumbuhkan rasa hormat yang lebih dalam dan suasana belajar yang kondusif.
2. Guru Tidak Konsisten dalam Janji
Kepercayaan siswa sangat penting dalam membangun hubungan yang baik. Jika kita sering membuat janji kepada siswa tetapi tidak menepatinya, rasa percaya itu bisa hilang. Misalnya, jika kita berjanji untuk memberikan umpan balik pada waktu tertentu, pastikan untuk menepatinya.
Lebih baik bersikap jujur tentang batasan kita daripada memberikan harapan yang tidak bisa dipenuhi. Konsistensi dan keterbukaan akan membantu siswa merasa aman dan percaya pada kita.
3. Guru Mengabaikan Perasaan Siswa
Siswa tidak hanya belajar mata pelajaran, tetapi juga mengembangkan emosi dan identitas mereka. Ketika seorang siswa merasa cemas, frustasi, atau tidak percaya diri, penting bagi kita untuk mengakui dan mendengarkan perasaan tersebut.
Jika kita meremehkan atau mengabaikan perasaan mereka, siswa mungkin merasa tidak dihargai. Sebaliknya, dengan memvalidasi perasaan mereka, kita dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan emosional yang kuat, yang akan membantu mereka dalam pembelajaran dan kehidupan.
4. Kritik yang Terus-Menerus Diberikan Guru
Mengoreksi kesalahan adalah bagian dari tugas kita sebagai guru. Tetapi terlalu fokus pada kesalahan tanpa memberikan penghargaan atas usaha yang baik dapat merusak kepercayaan diri siswa. Jika siswa hanya mendengar kritik, mereka mungkin mulai merasa tidak dihargai.
Cobalah untuk selalu menyertakan pujian yang membangun. Saat siswa menunjukkan usaha atau prestasi, beri mereka pengakuan. Hal ini tidak hanya meningkatkan harga diri mereka tetapi juga memperkuat hubungan kita sebagai pendukung belajar mereka.
5. Selalu Menyelesaikan Masalah untuk Siswa