Di balik kesederhanaan seragam, jaket sering kali menjadi simbol status sosial. Beberapa siswa mungkin memiliki jaket bermerk mahal, sementara yang lain hanya bisa memakai jaket biasa.
Perbedaan ini bisa memicu kesenjangan sosial dan bahkan menimbulkan perasaan rendah diri bagi siswa yang tidak mampu membeli pakaian yang dianggap keren atau modis itu.
Larangan mengenakan jaket di sekolah membantu mencegah terjadinya kesenjangan ini dan menciptakan suasana yang lebih inklusif di antara siswa.
3. Melatih Kedisiplinan
Selain sebagai bentuk keseragaman, larangan memakai jaket juga bertujuan untuk melatih kedisiplinan siswa. Sekolah adalah tempat di mana siswa diajarkan untuk menghargai aturan dan norma yang berlaku. Tidak memakai jaket selama di sekolah dan jam pelajaran adalah bentuk sederhana dari kedisiplinan ini.
Dengan mematuhi aturan tersebut, siswa diajarkan untuk menghormati ketentuan yang telah ditetapkan oleh sekolah dan menjadi pribadi yang lebih disiplin.
Pengecualian Saat Sakit
Meskipun aturan larangan jaket cukup tegas, banyak sekolah tetap memberikan kelonggaran bagi siswa yang memang membutuhkannya karena kondisi kesehatan, seperti ketika mereka sedang sakit.
Ini menunjukkan bahwa aturan tersebut tidak diterapkan secara kaku, melainkan dengan mempertimbangkan situasi tertentu yang memang membutuhkan pengecualian.
Pada akhirnya, larangan memakai jaket di sekolah bukan sekadar peraturan tanpa makna, tetapi memiliki tujuan penting dalam menjaga keseragaman, mengurangi kesenjangan sosial, dan melatih kedisiplinan para siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H