Banyak sekolah menetapkan seragam atau kode berpakaian tertentu untuk menciptakan suasana kesetaraan dan keseragaman di antara para santri. Pakaian berbahan jeans, kaos, kulit cenderung kasual dan bervariasi dianggap tidak sesuai dengan standar seragam yang diterapkan di sekolah.
Alasan-alasan ini lebih bersifat sosial-budaya daripada murni agama. Sekolah umumnya menanamkan nilai-nilai kesederhanaan, ketaatan, dan kedisiplinan sebagai bagian dari proses pendidikan spiritual dan karakter santri.
Larangan Memakai Jaket di Sekolah: Antara Seragam, Kesenjangan Sosial, dan Disiplin
Peraturan sekolah bagian dari keseharian yang harus ditaati. Salah satu peraturan yang kerap ditemukan di berbagai sekolah adalah larangan memakai jaket selama jam pelajaran berlangsung.
Meskipun pada dasarnya jaket merupakan pakaian yang nyaman dan fungsional, terutama di saat cuaca dingin, banyak sekolah tetap melarang penggunaannya. Mengapa demikian?
Beberapa alasan di balik aturan pelarangan memakai jaket ke sekolah:
1. Agar Semua  Siswa Terlihat Seragam
Pelarangan jaket di sekolah adalah untuk menjaga keseragaman. Seragam sekolah memiliki peran penting dalam menciptakan rasa persatuan di antara siswa. Tak peduli dari mana asal mereka atau latar belakang ekonomi mereka. Kaya atau miskin.
Ketika seluruh siswa mengenakan seragam yang sama, identitas sosial mereka di luar sekolah menjadi lebih kabur, dan hal ini membantu menghilangkan batas-batas perbedaan di antara mereka.
Dengan tidak mengenakan jaket, siswa akan lebih terlihat seragam dan rapi, sesuai dengan semangat kesetaraan yang ingin dibangun melalui seragam sekolah.
2. Mengurangi Kesenjangan Sosial