Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Inilah Dampak Kompasiana Bagiku sebagai Guru yang Menulis di Platform ini

8 Oktober 2024   21:13 Diperbarui: 8 Oktober 2024   21:38 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apalagi untuk tujuan kegiatan komersial (jual beli) dan percakapan yang tidak pantas, menggunjig guru di masjid.

Dengan menjaga adab-adab di atas, kita tidak hanya menghormati Allah dan tempat ibadah. Tetapi kita juga menciptakan suasana yang kondusif bagi diri sendiri dan orang lain untuk beribadah dengan khusyuk dan tenang.

13. Keluar dari Masjid dengan Kaki Kiri
   

Bila sudah selesai beribadah meski sangat mengantuk segera keluar dari masjid.

Saat keluar, disunnahkan melangkah dengan kaki kiri terlebih dahulu dan membaca doa keluar masjid:

Doa keluar masjid. Foto by Bersama Dakwah.net
Doa keluar masjid. Foto by Bersama Dakwah.net

Mereka menandai kata depan atau preposisi di dan ke yang ada pada wacana. Mereka pun menentukan perbedaan penulisan di dan ke sebagai kata depan dan di- dan ke- sebagai kata berawalan / berimbuhan.

Misal di masji ditulis pisah di sebagai kata depan. Lalu dimakan. Ditulis bersatu di- sebagai awalan/imbuhan. Seterusnya mereka menandai di dan ke dengan pena bertinta hijau atau stabilo hijau dan menandai di- dan ke- dengan pena bertinta kuning atau stabilo kuning.

Seterusnya, mereka menghafal teks tersebut untuk dijadikan pidato persuasif. Mereka menambahkan pembuka pidato dan penutup pidato. Mereka satu persatu presentasi pidato Adab Siswa di Masjid dengan gestur tubuh, mimik/ekspresi, dan intonasi yang tepat.

Ketiga, kita harus ikhlas bahwa nilai keterbukaan Generasi Z dikenal sebagai generasi yang inklusif. Mereka lebih menerima perbedaan dan mencari solusi yang terbuka dan fleksibel. Label "tak berkarakter" yang terlanjur diberikan karena kurangnya pemahaman mereka akan nilai-nilai yang patut mereka anut.

Nilai agama, nilai moral, nilai sosial, nilai ekonomi, nilai pendidikan, nilai gotong royong. Nilai-nilai inilah perlahan yang perlu kita berikan dan tanamkan kepada mereka. Agar mereka memaknai keberagaman, kesetaraan, dan inklusivitas mereka ada kadarnya.

Tantangan dan Potensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun