Karakteristik utama real food terletak akan minimnya proses pengolahan yang dilalui oleh makanan tersebut. Makanan ini tidak mengalami pengolahan kompleks seperti pemanasan berlebihan atau penambahan bahan kimia.
Misalnya, buah-buahan segar seperti apel atau pisang, sayuran seperti bayam dan wortel, serta sumber protein alami seperti telur dan daging tanpa pengawet.Semua itu termasuk dalam kategori real food.
Di sisi lain, makanan olahan seperti keripik kemasan, sosis, atau minuman bersoda berada di ujung spektrum yang berlawanan.
Manfaat real food bagi kesehatan sangat jelas. Dengan mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi alami seperti vitamin, mineral, dan serat, tubuh mendapatkan energi yang lebih berkualitas dan mendukung fungsi organ secara optimal.
Pola makan berbasis real food juga membantu menjaga berat badan, mengurangi peradangan, serta mendukung kesehatan jantung dan pencernaan.
Selain itu, konsumsi makanan ini dapat mengurangi risiko penyakit kronis dan membantu menjaga kesehatan mental, karena nutrisi yang tepat juga berperan dalam menjaga keseimbangan kimiawi otak.
Contoh nyata real food yang mudah ditemukan dan dikonsumsi sehari-hari antara lain buah-buahan segar, sayuran, ikan segar, kacang-kacangan, biji-bijian utuh seperti beras merah, serta lemak sehat seperti minyak zaitun atau alpukat.
Semua itu bisa dikombinasikan dalam berbagai resep yang sederhana dan praktis.
Peralihan menuju pola makan real food memang membutuhkan sedikit usaha, terutama di tengah kesibukan dan godaan makanan cepat saji.
Namun, langkah kecil seperti mengganti camilan olahan dengan buah segar, atau memasak dengan bahan-bahan alami daripada membeli makanan instan, bisa membuat perubahan besar dalam jangka panjang.
Dengan mengenal kembali makanan dalam bentuk aslinya dan menyadari pentingnya nutrisi alami, kita tidak hanya menjaga kesehatan diri sendiri, tetapi juga memengaruhi kualitas hidup keluarga dan generasi mendatang.