Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

(Cerpen)"Bun, Aku Makan dengan Rendang,Ya!"

2 Oktober 2024   09:40 Diperbarui: 3 Oktober 2024   20:34 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mangajo (kenapa juga) pasan rendang masak. Daging ada. Santan kental ada. Bumbu rendang sudah ada. Cabe giling juga ada. Buek sajolah (bikin saja). Celoteh Da Menan penjual daging.

Aku pun nyengir aja sambil menunggu beliau mengambil daging pesananku. Tangannya begitu lihai memainkan pisau. Ia pun menimbangnya lalu menambahkan beberapa potong tambahan dagingnya. Baru beliau serahkan kepadaku.

Setelah membayar akupun ngucapin terimakasih dan meninggalkan kios itu. Berikut aku beli rempah di kios sebelahnya. Rempah belum digiling berupa jahe,  lengkuas, satu batang serai, dan kunyit. Daun kunyit, daun jeruk, dan daun salam. Akupun menyerahkan uang 2000.

Selanjutnya aku menuju kios bumbu rendang, cabai giling. Kios Bunda Eti. Di kios ini ada beragam bumbu. Bumbu rendang, bumbu dendeng, bumbu gulai korma, dan bumbu gulai lainnya. Aku meminta bumbu rendang 5000.

"Om, berapa santan untuk 1 kg daging?" Tanyaku kepada pemilik kios santan yang ada di samping kios rempah.

"15.000 aja ni." Jawab pemilik kios

'Ih... ada kucing si abang kios di atas meja kasirnya. Kucing itu merem dengan tenang di atas keranjang sesuai postur tubuh kucing. Apa bulunya nggak masuk ke santan?' Sesalku dalam hati memilih kios ini sebagai tempat membeli santan.

"Udah banyak dedaknya itu, Om?" Tanyaku lagi. Mataku melirik kucingnya. Nampak bulunya berwarna silver campur putih. Ekornya gerak-gerak.

" Om bisa minta kelapa 2000?"

" Bisa." Jawab beliau bergerak ke dekat mesin kukur kelapa. Mengukur dalam satu tarikan.

"Jadi 17.000 ya, Om?" Akupun menyerahkan uang 17.000. Mengucap terimakasih lalu pindah ke kios P dan D. Aku ingin membeli merica, buah palo, cengkeh, dan kulit manis. Akupun mengeluarkan uang 2000.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun