Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ma, Aku Kangen Ayam Koto Gadang!

26 September 2024   20:34 Diperbarui: 26 September 2024   20:43 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gulai Ayam Koto Gadang. Foto by cookpad.com

Vitamin A misalnya terdapat dalam cabai hijau yang baik untuk kesehatan mata. Kalium pun diperoleh dari tomat dan bawang, baik untuk keseimbangan cairan dan fungsi otot kita. Zat besi pada ayam mengandung zat besi yang penting untuk pembentukan sel darah merah.

Satu lagi Sodium (Garam). Kandungan sodium akan tergantung pada jumlah garam yang ditambahkan. Sebaiknya kontrol penggunaan garam untuk menjaga keseimbangan asupan sodium dalam tubuh kita.

"Mama dan Nisa sedang memasak Ayam Koto Gadang Favoritmu. Makanya mereka tak ikut menjemput!" Tanpa ditanya Ayahnya menjelaskan.

"Siapa yang beli bahan-bahannya, Yah? " Tanya Fadli. Ia ingat, saat SMA, ialah yang ke pasar untuk membeli bahan sambal mereka.

Apalagi Ayam Koto Gadang, butuh bahan yang banyak. Resep gulai hijau ayam Koto Gadang, hidangan khas Sumatera Barat yang berbumbu kental dengan cita rasa pedas dari cabai hijau dan rempah-rempah itu sangat banyak.

Butuh 1 ekor ayam yang dipotong menjadi 8 bagian bila ingin ukuran potong besar. 200 gram cabai hijau besar. 100 gram cabai hijau keriting. 5 buah cabai rawit hijau (opsional, sesuai selera pedas). 10 butir bawang merah. 6 siung bawang putih. 2 batang serai, dimemarkan.

Adapula daun-daun, 5 lembar daun jeruk,  2 lembar daun salam, 2 lembar daun kunyit, simpulkan, dan bumbu khas 3 cm lengkuas, memarkan, 2 cm jahe, memarkan, 400 ml santan kental, 600 ml santan encer,  Garam dan gula secukupnya, 2 sdm minyak kelapa asli untuk menumis.

Ingatan Fadli menerawang jauh lagi. Ketika ia singgah di warung Ibu Siti langganan untuk membeli ayam. Setelah memilih ayam yang segar dan membayarnya, Fadli menunggu dengan sabar sementara Ibu Siti memotong dan membungkusnya.

Saat ayam itu siap dibawa pulang, Fadli mengulurkan tangannya, tapi Ibu Siti tiba-tiba berkata dengan nada tegas, "Belum bayar, Fadli." Fadli pun kaget. Ia yakin betul tadi sudah menyerahkan uang satu lembar 50 ribu. Bahkan ingat bagaimana Ibu Siti memasukkannya ke dalam kantong kecil di celemeknya.

Kebingungan menggelayuti pikiran Fadli. Ia ingin berdebat, tapi wajah Ibu Siti yang tampak lelah membuatnya ragu. Fadli mencoba mengingat dengan jelas, ia sudah bayar, namun entah mengapa situasi itu membuatnya terdiam.

Mungkin Ibu Siti lupa pikirnya atau mungkin uangnya jatuh tanpa disadari?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun