Biaya kampanye yang sangat besar pun harus dihindari. Bila tidak , hal ini mendorong adanya praktik korupsi, karena kandidat yang terpilih sering kali merasa perlu "mengembalikan" dana yang telah terlanjur dikeluarkan selama kampanye.
5. Pemilih Tidak Rasional
Masih banyak pemilih yang memilih berdasarkan kedekatan personal atau popularitas kandidat, bukan berdasarkan program atau visi misi yang ditawarkan.
6. Partisipasi Pemilih
Meskipun Pilkada wujud demokrasi langsung, masih ada saja tantangan dalam meningkatkan partisipasi pemilih, terutama di daerah-daerah terpencil atau di kalangan masyarakat yang apatis.
Pilkada 2024 ini semoga bisa meminimalisir isu-isu di atas. Dengan demikian Pilkada bisa sukses.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H