Pada Pilkada 2024 tahun ini di Kota Padang Panjang seperti disebut di atas, terdapat tiga pasangan calon yang bersaing untuk memimpin kota sejuk tersebut.
Setiap pasangan calon memiliki agenda utama yang mengutamakan pembangunan dan kemajuan kota, terutama di sektor pendidikan, ekonomi, sosial, serta peningkatan citra Padang Panjang sebagai "Kota Serambi Mekah".
1. Pasangan Edwin-Albert misalnya berfokus pada pengembangan sektor pertanian dan pendidikan, mengingat latar belakang Edwin yang merupakan akademisi bidang pertanian dan mantan Wakil Walikota Padang Panjang.
2. Pasangan Nasrul-Eri berencana memperkuat sektor ekonomi dengan membawa pengalaman bisnis Nasrul, yang aktif sebagai pengusaha di Jakarta.
3. Pasangan Hendri Arnis-Alex Saputra mengusung program pembangunan berkelanjutan, serta memperhatikan visi-misi kandidat lain untuk menciptakan harmoni dan kesinambungan dalam pembangunan kota.
Setelah pengundian nomor urut, kampanye dimulai Rabu, 25 September 2024, dengan acara deklarasi damai di GOR Chatib Soelaiman Bancah Laweh. Agenda kampanye ini akan berlangsung hingga 23 November 2024.
Sesuai agenda pilkada 2024 di Kota Padang Panjangpun akan dilaksanakan secara serentak bersama Pilkada di daerah lain di seluruh Indonesia pada 27 November 2024. Pemilihan ini akan menentukan siapa Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Panjang untuk periode 2025-2030.
Isu-isu hangat seputar Pilkada 2024 di Kota Padang Panjang mencakup berbagai aspek. Mulai dari kerawanan pelanggaran pemilu hingga netralitas aparatur sipil negara (ASN).Â
Bawaslu Padang Panjang memetakan potensi kerawanan berdasarkan pengalaman Pemilu 2020 dan Pemilu 14 Februari 2024. Bawaslu fokus pada insiden pemungutan suara ulang (PSU) di satu TPS dan laporan terkait ketidaknetralan ASN.
Beberapa gugatan hasil perolehan suara pada pemilu sebelumnya juga menjadi dasar untuk melakukan pemetaan kerawanan dalam Pilkada 2024.
Selain itu, KPU Padang Panjang berupaya memastikan kampanye berlangsung damai dengan menggelar deklarasi damai untuk pasangan calon walikota dan wakil walikota. Deklarasi ini diharapkan menjadi langkah awal menuju pelaksanaan pilkada yang bermartabat tersebut.