Kedua, Ternyata Tingkat Distraksi dan Informasi Instan Saat ini Tinggi
Dengan adanya kemudahan akses informasi di era digital, mengakibatkan rendahnya fokus dan ketekunan siswa dalam membaca. Banyak orang lebih suka mengonsumsi informasi secara cepat. Artikel panjang atau buku sering kali ditinggalkan saja sekarang.Â
Informasi secara instan ini membuat masyarakat cenderung tak sabar dan enggan menggali pengetahuan lebih dalam. Ketika bertanya di browser pencarian pun anak cendrung mendiktekan suara daripada mengetik biasa. Sehingga hasil pencarian pun berupa jawab suara.
Ketiga, Kurangnya Minat Baca Masyarakat Sejak Mereka Usia Dini
Penanaman kebiasaan membaca sejak kecil dilakukan orang tua tak serius. Ketidakseriusan ini menjadi penyebab penting mengapa daya baca menjadi rendah.Â
Pada kenyataannya, anak-anak yang tidak dibiasakan membaca cenderung tidak memiliki minat terhadap buku ketika dewasa. Tak ada empati untuk berliterasiÂ
Dalam banyak kasus, lingkungan keluarga tak mendukung literasi anak serta kurangnya akses ke bahan bacaan berkualitas, memperburuk masalah ini.
Keempat, Pendidikan Sekarang Kurang Menekankan Pentingnya Membaca
Memprihatinkan memang sistem pendidikan kita di beberapa tempat. Pendidikan itu cenderung lebih fokus pada capaian akademis tanpa benar-benar menekankan pentingnya membaca.
Padahal membaca sebagai alat utama pengembangan pengetahuan. Membaca sering kali dipandang sebagai tugas wajib, bukan sebagai aktivitas yang menyenangkan dan berharga.
Lalu Apa Dampak dari Penurunan Daya Baca