Tes diagnostik non-kognitif terdiri atas tiga tahapan. Tahapan persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut.Â
Tes diagnostik non-kognitif sangat membutuhkan keterampilan guru. Baik dalam bertanya atau membuat pertanyaan. Tidak semua siswa dapat memberikan informasi secara detail apalagi berkaitan dengan kehidupan pribadi mereka.
Seperti kondisi keluarga dan hubungannya dengan orang tua dan teman-temanya. Kalau saya biasanya mendiagnosa siswa dengan membuat peta konsep hidup seperti berikut ini.
PETA KONSEP HIDUPKU
Namaku Razaqi Mulia. Biasa dipanggil Zaqi.
Aku dilahirkan di Sontang, Kabupaten Pasaman, Kecamatan Padang Gelugur.
Tanggal lahirku, 28 Januari 2009. Kejadian ketika aku dilahirkan terjadi gempa bumi ketika hendak pulang dari rumah bidan.
Cita-citaku menjadi pengusaha. Aku ingin membantu ayahku yang juga pengusaha. Beliau berharap, kelak aku meneruskan usaha keluarga kami.
Pendidikanku, dimulai dari waktu TK. Saaya sangat nakal kepada guru. Saya juga sering tidak mau mengikuti pelajaran. He he he.
Pendidikan saya berlanjut di SD. Saya mulai sopan kepada guru. Saya mulai mengikuti semua pelajaran.
Pendidikan saya waktu MTsN, saya suka telat memberikan tugas, saya sering di panggil guru ke kantor guru, tapi lama kelamaan saya mulai cepat memberikan tugas yang diberikan oleh guru.
Aku dilahirkan oleh pasangan yang berbahagia. Nama ayahku Mulyadi. Pekerjaan ayahku wirausaha. Alamat ayahku Padang Gelugur, Kabupaten Pasaman, Kecamatan Padang Gelugur.