Meskipun menurut introspeksi diri, kita belum mendapat berkah, menjaga puasa agar tetap diberkahi dengan pahala yang tinggi. Karena itu mari kita tinggalkan 6 hal yang menghilangkan pahala puasa di bulan Ramadhan ini.
6 hal itu akan saling kait berkaitan satu sama lainnya.Â
Pertama, Berdusta
Ketika  bermain hp hati-hati, jangan sampai melakukan perbuatan dosa, berdusta. Berdusta bisa berupa mengatakan sesuatu yang tak benar untuk maksud menyesatkan. Dusta merupakan pelanggaran paling serius terhadap kebenaran.
Berdusta berarti berbicara melawan kebenaran untuk menyesatkan orang yang mempunyai hak untuk mengetahui kebenaran. Quraish Shihab di buku M Quraish Shihab Menjawab, bahwa berbohong tak membatalkan puasa. Tetapi, berbohong mengurangi pahala puasa seseorang.
Contoh sikap berbohong, ketika di HP atau di laporan kerja memanipulasi data. Proses seseorang merekayasa data dengan melakukan perbuatan menambahkan, menyembunyikan, menghapus, mengganti, menghilangkan, atau mengaburkan informasi/data merupakan perbuatan dusta. Hati-hati bagi yang mengolah data.
Kedua, Ghibah (bergunjing)
Sesudah berdusta akan diiringi oleh ghibah atau bergunjing. Bergunjing atau ghibah yaitu membicarakan keburukan seseorang melalui lisan atau tulisan kita di media sosial. Membicarakan keburukan seseorang dengan perbuatan, mencontohkan sifat fisiknya dengan gerak tubuh untuk bermaksud mengolok-olok.
Ibaratnya ghibah itu kata Allah SWT, seperti orang lain yang memakan daging saudara sendiri yang sudah meninggal. Tentu menjijikkan bukan? Karena hal tersebutlah Allah SWT melarang kita untuk tidak mencari-cari keburukan orang lain.
Dalam surah Al-Hujurat ayat 12 Allah berfirman yang artinya, berbunyi:
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."(QS. Al-Hujurat: 12)