Jika membuat jus dengan juicer, ampasnya akan terpisah. Memang terasa enak, tapi tak benar cara mengonsumsinya. Membuang ampas buah yang telah terpisah akan merugikan tubuh kita.
Bunda jangan lupa bahwa pada ampas buah tersebutlah terdapat serat dan vitamin C. Pada serat paling umum terdapar vitamin C. Serat danvitamin C sangat dibutuhkan karena besar manfaat bagi tubuh. Vitamin C untuk kekebalan dan serat untuk kelancaran BAB (Buang Air Besar).
Tapi ketika Bunda menggunakan blender, ampas hancur sekalian. Jangan disaring untuk mendapatkan airnya saja, Bunda. Biarkan saja ampas jus tetap tercampur dan bisa diminum bersamaan. Â Itulah cara mengonsumsi jus yang benar.
Kelima, Jus Dibuat Jelang Sahur dan Jelang Berbuka agar Sehat
Jus sebaiknya segera diminum, karena itu bikin jus beberapa menit lagi jelang buka. Membuat jus dengan jarak minum pendek akan memberi manfaat baik bagi tubuh. Vitamin yang ada pada jus tak dirusak oksigen dan ultraviolet yang ada di ruangan dan sekitar kita.
Jika bunda sibuk, tak bisa menyiapkan jus secara langsung di menit jelang buka, dapat bunda buat jus sedingin mungkin, kemudian disimpan dalam termos alumunium yang tertutup rapat.
Jus dalam kondisi dingin dan perlindungan dari cahaya itu membantu mempertahankan vitamin selama 4 jam. Tapi kalau saya tak kuat minum jus dingin. Amandel saya langsung bengkak. Sakit sekali. Maka kebiasaan saya bikin jus, 15 menit sebelum berbuka.
Keenam, Pilih Jus Sesuai Jumlah Kalori yang Dibutuhkan
Tak semua buah rendah kalori. Buah alpukat, nangka, dan durian adalah buah-buahan dengan kalori tinggi, sekitar 200 kkal. Jika ingin kalori tinggi, pilih buah tersebut.
Tapi jika ingin jus dengan kalori rendah, bunda bisa memilih buah jeruk, apel, melon, semangka, atau pir yang kandungan kalorinya sekitar 80 kkal. Jika berat keluarga termasuk badan berlebih, sebaiknya pilih jus buah dengan kalori rendah.
Ketujuh, Jus Selain Buah