Meski banyak hal penting yang dilakukan ban, ban tetap rendah hati. Ban tak mau menonjolkan diri. Ban membiarkan orang-orang memuji bagian body mobil, mesin halus, kaca ngejreng, dan lainnya. Ban dipuji saat baru saja.
Ban diam saja ketika ditendang pengemudi atau tukang tambal. Ban tetap rendah hati.
Di show room atau pameran mobilpun, pengunjung mengagumi body mobil. Ketika mereka masuk ke dalam, yang menerima pujian berikut interior mobil. Sofa empuk, AC dingin, dashboard keren, dan lantai mobil berkarpet lembut.
Sesekali ada orang yang memperhatikan ban ketika kempes atau habis angin dan habis umur. Memuji ban ketika banyak lubang saja. Semua kemewahan mobil, keindahan mobil, kehebatan mobil, tak akan berarti kalau ban kempes atau bocor. Tapi tetap tak dipuji.
Keenam, Ban Alat Mencapai Tujuan
Betapa pun bagus dan hebatnya mobil yang kita miliki, sepeda yang kita punya, atau pesawat yang kita naiki, saat ban tak berfungsi, tak bisa kemana-mana. Tak akan pernah sampai ke tujuan.
Jadi saat menghadapi banyak masalah dibanding orang lain, menghadapi cobaan, atau tak mendapat pujian sebanyak orang lain, tetaplah konsisten menyelesaikan job kerja.Â
Bahkan ketika seringkali menanggung beban berat di atas pundak, tetaplah kita konsisten dengan kebaikan yang kita berikan. Tetap bekerja sama dengan orang lain.
Jangan pernah sombong dan merasa lebih hebat sendiri. Sebab tak ada hasil bila kita bekerja sendiri. Lebih penting lagi, jadilah pelopor, menjadi penggerak di manapun berada.
Kemudian, jangan berprasangka buruk kepada atasan. Ada sebuah cerita. Ketika Seorang kasir di bank pusat, sebut namanya Amir. Ia dipindahkan bos ke cabang, jauh dari pusat kota. Ia meradang marah. Ia mengajukan resign.Â
Si Bos kaget mendapati Amir resign. Bos bertanya kenapa resign. Ternyata Amir tersinggung dimutasi ke cabang. Si Bos pun menjelaskan alasan mutasi. Alasan mutasi agar Amir belajar di cabang bagaimana cara membawahi beberapa karyawan dan menyelesaikan problem di cabang.