Ketiga, Ban Menanggung Beban Berat
Mobil sedang diam, mobil sedang berjalan, mobil sedang kosong, dan saat penuh penumpang dan barang, ban tetap menanggung beban berat. Ban kokoh menopang body mobil baik kosong dan berisi. Baik hidup atau mati.
Kita pun akan mengalami beban berat tapi bukan setiap saat seperti ban. Misalnya, guru. Beban terasa berat saat ada anak berulah di kelas. Hariri cabut lagi, misalnya. Ya, hadapi bersama orangtua anak dan guru BK. Tak selamanya Hariri cabut bukan?
Demikian juga beban kerja, ada masa beban kerja banyak, misal akhir tahun,tutup buku. Nah, tengah tahun beban ringan dong. Jadi, kondisikan diri kita sesuai kebutuhan agar job kerja tetap sukses.
Keempat, Ban Tak Pernah Sombong dan Selalu Nrimo
Ban adalah ban. Nrimo dan tak pernah menolak atau berat hati. Ban tak menolak permintaan pihak lain. Ban dengan senang bekerja sama. Tak pernah pilih-pilih teman kerja seperti kita manusia. Hi hi hi.
Saat pengemudi menekan pedal rem, menyuruh berhenti, pedal  memberi perintahkan berhenti, ban berhenti. Begitu juga pedal gas menyuruh cepat, ban pun taat lalu melesat.
Bagaimana kalau ban tak mau kerjasama malah bekerja sendiri-sendiri? Ketika direm ngebut, saat digas berhenti, dan saat diparkir lari seperti kuda liar.
Ketika kita bekerja dan berbisnis, modal utama kita selain skill dan alat juga harus ada patner, kolega, klien, konsumen, mitra, dan sebutan lain sesuai jenis usaha atau bisnis kita. Misal guru, bekerja sama dengan stakeholder sekolah, civitas akademika, dengan murid dan orangtua murid. Pun masyarakat setempat.
Bila karyawan sombong, bagaimana menjalin hubungan dengan karyawan lain? Nrimo teman kerja apa adanya baru bisa Anda jalin kerja sama. Posisikan diri sebagai karyawan bukan sebagai atasan.
Kelima, Â Ban Rendah Hati