Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Pertemuan Cinta Segitiga antara Pram, Ayunda, Arina, dan Cindy (Tinuk) di Halaman Pesantren

24 Februari 2023   11:00 Diperbarui: 24 Februari 2023   18:11 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku belajar agama dengan ustadz Azam. Selama belajar, kami tak diizinkan keluar dan bertemu siapapun. Kami belajar puasa Daud, sehari puasa sehari tidak untuk mengontrol hawa nafsu. Kami juga harus menghafal sejumlah hafalan. Mirip suluk gitulah."

"Suluk ya?"

"Hmmm. Nah, pas mau pulang, kami makan bersama ustadz Azam  di ruang beliau. Yang biasa antar makanan, anaknya sakit. Ustadz Azam ternyata menyuruh Vella. Vella tukang masak di sini, Yun."

'Haaaaa' "Kok gak ketemu sama aku Pram? Aku sudah setahun bolak-balik di pesantren ini dan ke rumah kost." Tanya Ayunda.

"Tapi aku dan preman---"

"Bukan kamu. Vella."

"Vella makai cadar. Juga tak pernah keluar ruang masak putri."

"Oh pantesan."

"Yun! Ayunda!" Ayunda mendengar suara Cindy memanggilnya. "Bentar Pram. Cindy mama Arin." Tapi, Ayunda kaget melihat wajah Pram. Tiba-tiba pucat. Kulit putihnya memutih seperti kapas.

"Cin! Arin di sini!" Teriak Ayunda. Ia tak tega meninggalkan Pram.

"Ayunda. Arin mana? Jam tidurnya----" Cindy tak kuasa melanjutkan ucapannya. Ia pun lemas. Ia meleyot ke lantai bukan karena kagum tapi lemas.. Tak sadarkan diri. Terduduk di lantai lapangan. Lalu rebah kuda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun