Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Istilah pada Kurikulum Merdeka yang Perlu Dikulik Para Guru

13 Februari 2023   21:56 Diperbarui: 13 Februari 2023   22:22 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi projek IPS Kreatif siswa: dokpri

Dikulik dari persfektif kekinian, Kurikulum Merdeka, sedikit ada perubahan beberapa istilah. Istilah yang mengalami perubahan namun, secara prinsip dan kontennya hampir sama. Kita mesti pelan-pelan mencoba memahami istilah-istilah ini seiring berjalannya waktu.

Apa yang ada pada kurikulum merdeka ini harus diperhatikan dan diketahui oleh seluruh guru, supaya tidak gagap saat menerapkan Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan masing-masing.

Di antara istilah itu sebagai berikut :

Pertama, Capaian Pembelajaran (CP)

Capaian Pembelajaran atau sering disingkat CP, lebih identik sebagai pengganti KI dan KD dalam kurikulum 2013 (Kurtilas).

Format Capaian Pembelajaran tak ada lagi pemisahan antara aspek kognitif, psikomotor, dan afektif seperti dalam KI dan KD Kurtilas. Semua aspek diintegrasikan ke dalam satu paragraf utuh.

Capaian Pembelajaran disusun berdasarkan pembagian fase. Setiap fase merupakan deskripsi mencakup kognitif, psikomotor, serta kompetensi umum. Kemudian diturunkan menjadi capaian pembelajaran. CP disusun menurut elemen yang dipetakan berdasarkan perkembangan siswa.

Kedua,  Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

Kurtilas mngenal silabus. Istilah dalam ilmu keguruan serta relevansi silabus dalam Kurikulum Merdeka adalah Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran. Tersusun sistematis dan logis, menurut urutan pembelajaran dari awal hingga akhir suatu fase.

ATP memiliki fungsi sama dengan silabus pada kurikulum 2013 (Kurtilas), sebagai acuan perencanaan pembelajaran.

Penyusunan ATP pada kurikulum Merdeka dilakukan dengan menganalisis Capaian Pembelajaran. ATP dijadikan sebagai panduan guru dan siswa untuk mencapai Capaian Pembelajaran di akhir fase tersebut.  

Komponen ATP dapat memuat tiga aspek, yaitu: Kompetensi, konten, dan variasi. Satu fase dapat memberikan gambaran tentang cakupan dan tahapan pembelajaran yang linear dari awal hingga akhir fase.

ATP pada keseluruhan fase menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang menggambarkan tahapan perkembangan kompetensi antar fase dan jenjang pendidikan.

Ketiga, Modul Ajar (MA)

RPP ada di Kurrilas. Di kurikulum merdeka dikenal dengan Modul Ajar (MA). Modul ajar dilengkapi dengan berbagai materi pembelajaran, lembar aktivitas siswa, dan asesmen. Semua diperlukan guna mengecek apakah tujuan pembelajaran telah dicapai siswa.

Modul ajar memiliki komponen lebih lengkap dibandingkan RPP dalam Kurikulum 2013. Terdapat 2 macam modul ajar dalam Kurikulum Merdeka, yaitu :

1. Modul Ajar Umum

Modul ajar umum digunakan untuk proses pembelajaran diwajibkan untuk semua guru mapel.

2. Modul Ajar Khusus

Modul ajar khusus memuat Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dikhususkan untuk mengembangkan projek Profil Pelajar Pancasila.

Keempat, Profil Pelajar Pancasila

Pada Kurikulum 2013, dikenal istilah PPK. Penguatan Pendidikan Karakter. Sedangkan dalam Kurikulum Merdeka, tak ada lagi istilah PPK. yang ada istilah Profil Pelajar Pancasila.

Pelajar Pancasila adalah perwujudan dari pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat. Memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dalam enam ciri utama : beriman,
bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

Kelima, Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP)

KKTP kurikulum merdeka, Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) diturunkan dari indikator asesmen tujuan pembelajaran yang mencerminkan ketercapaian kompetensi tujuan pembelajaran tersebut.

Fungsi Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) untuk merefleksikan proses pembelajaran dan mendiagnosis tingkat penguasaan kompetensi peserta didik agar Guru Pintar dapat memperbaiki proses pembelajaran. Gurupun bisa memberikan intervensi pembelajaran sesuai kebutuhan peserta didik.

Adapun KKM dalam Kurtilas, Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) ini tak menjadi sebuah standar minimum yang harus dicapai setiap peserta didik. Setiap peserta didik mungkin saja berada pada kriteria pencapaian yang berbeda.

Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) merupakan sumber informasi atau data bagi guru guna menentukan tindak lanjut penyesuaian pembelajaran sesuai kondisi peserta didik.

Keenam, Teaching at the Right Level (TaRL)

Istilah berikutnya yang para guru perlu pahami, Teaching at The Right Level atau disingkat TaRL. Teaching at the Right Level (TaRL) adalah pendekatan belajar yang mengacu pada tingkatan capaian atau kemampuan peserta didik.

Teaching at the right level (TaRL) tak mengacu pada tingkat kelas, mengacu pada tingkat kemampuan siswa. Inilah yang membedakan TaRL dengan pendekatan  biasa.

Ketujuh, Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP)

Kurikulum Merdeka mengenal istilah Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan yang disingkat KOSP. Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP) dalam Kurtilas dikenal Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP) ini memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan. KOSP dijadikan sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran dalam satuan pendidikan.

Itulah beberapa catatan penting, sarat nilai pengetahuan bagi kita tentang pernak-pernik Kurikulum Merdeka yang menjadi perhatian kita bersama sebelum kita benar-benar menerapkan di madrasah masing-masing.

Kedelapan, KSOP dilandasi berdasarkan Kontek

Kurikulum operasional satuan pendidikan dikembangkan dalam konteks dan ke0butuhan peserta didik dan satuan pendidikan supaya menjadi lebih bermakna, penuh seksama memperhatikan  pembahasan dari semua sumber hebat, inspiratif bagi kita semua.

Kesembilan, Tujuan Pembelajaran projek

Assesmen pada saat proses pembelajaran perlu. Ada 4 Tahapan kegiatan inti yang dilakukan guru terhadap siswa di kelas. Memberikan ruang kepada siswa untuk mengeksplor kemampuannya. Adapun tahapannya:

Tahap pengenalan dapat dilakukan beberapa hal :
1. Asesmen diagnostik dan pengenalan kuliner
Contoh Tema: kearifan lokal, misalnya membuat kuliner. Siswa dipancing mengenal apa makanan khas Minang. Siswa menjawab, Rendang.

2. Hasil diskusi kunjungan, misal siswa berkunjung pada suatu tempat. Siswa mengamati hasil produksi pada sebuah tempat. Tujuannya siswa langsung di bawa untuk mengamati proses pembuatan.

Tahap Kontekstualisasi

Pengklasifikasian jenis kuliner yang ada oleh siswa.
Tujuannya untuk melatih siswa agar terbiasa mengelompokan jenis kuliner sambil dilakukan penilaian/asesmen.

Tahap Aksi Nyata

Siswa langsung melihat dan mempraktekkan cara membuat makanan yang di buat.

Tujuannya melatih siswa membuat sesuatu dengan melibatkan siswa itu secara langsung baik individual maupun berkelompok.

Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut

Asesmen sumatif diberikan kepada siswa seperti memberikan rubrik kepada siswa agar penilaian objektif.

Adapun Stressing dari Kurikulum Merdeka adalah bagaimana seorang guru mampu memberikan kepada siswa siswinya tentang Kedalaman dari materi bukan pada banyaknya materi yang di sampaikan kepada siswa.

Itulah beberapa catatan penting untuk dipahami dan dipedomani oleh kita semua terkait Kurikulum Merdeka semoga menjadi bekal dalam melaksanakan di masing- masing madrasah dimana kita berada.
Maju jaya bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun