Ketiga, kurang dari enam tahun pernah mengalami cedera bagian kepala
Mengalami cedera pada bagian kepala juga dapat menimbulkan penyakit mental pedofilia dan ekshibision. Ia tak bisa melakukan kontrol pada diri sendiri karena ada cedera bagian kepala.
Jika melihat gejala eksibisionis, mohon segera dibawa memeriksakan diri atau berkonsultasi ke ahli, baik psikolog atau seksolog. Atau bila melihat seseorang mengidap ekshibision agar segera melapor ke dinas sosial.
Keempat, mempunyai orang tua, khususnya ibu, yang mengidap gangguan psikiatri
Membiarkan anak dibesarkan oleh ibu yang mengidap psikiatri juga berpotensi mengalami pedofilia dan ekshibision.Â
Menurut Diagnostik dan Statistik Manual Gangguan Jiwa (DSM), pedofilia merupakan parafilia. Seseorang memiliki hubungan kuat dan berulang terhadap dorongan seksual dan fantasi terhadap anak-anak prapuber.
Biasanya disertai perasaan dendam dan memiliki maksud memberikan penderitaan atau kesulitan interpersonal kepada korbannya.
Meskipun gangguan pedofilia ini sebagian besar didokumentasikan pada pria, ada juga wanita yang menunjukkan gangguan tersebut. Para peneliti berasumsi perkiraan yang ada lebih rendah dari jumlah sebenarnya pada pedofil perempuan.
Belum ada obat untuk pedofilia. Barlah terapi tertentu yang dapat mengurangi kejadian seseorang untuk melakukan pelecehan seksual terhadap anak. Menurut Kansas v. Hendricks, pelanggar seks dengan diagnosis gangguan mental tertentu, pedofilia, bisa dikenakan pada komitmen sipil.
Komitmen sipil tak terbatas dengan undang-undang berbagai negara bagian (umumnya disebut hukum SVP dan Undang-Undang Perlindungan dan Keselamatan Anak Adam Walsh pada tahun 2006.
Pedofilia bisa berarti kepentingan seksual pada anak-anak atau tindakan pelecehan seksual terhadap anak, disebut "kelakuan pedofilia. The American Heritage Stedman's Medical Dictionary menyebutkan, "Pedofilia adalah tindakan atau fantasi pada dari pihak orang dewasa yang terlibat dalam aktivitas seksual dengan anak atau anak-anak."