Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Pedofil dan Ekshibisionis sebagai Kelainan Seks dan Mental yang Perlu Diwaspadai Sejak Dini

8 Februari 2023   19:23 Diperbarui: 8 Februari 2023   19:31 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto by momiesdaily.com

Bahwa faktor penyebab seseorang melakukan tindakan atau seseorang mengalami pedofil adalah faktor ekonomi. Melati misalnya, ia ingin mendapat uang.

Penyebab lain perilaku pedofilia karena merasa minder dan harga diri rendah. Mereka (pelaku) merasa tak akan ada lelaki dewasa yang menyukainya karena merasa tak memiliki kelebihan. Bisa pula merasa gagal dibandingkan pasangan atau temannya.

Pedofilia memang kebanyakan berasal dari kalangan sosial-ekonomi rendah. Bahkan tidak memiliki pekerjaan. Tingkat pendidikan pun kurang memadai. Melati hanya lulusan Sekolah Dasar.

Akhirnya pedofil kesulitan menemukan cara penyelesaian masalah yang efektif. Melansir penelitian itu, gangguan ekshibisionis biasanya berkembang pada masa dewasa muda. Menurut penelitian FKIP UHAMKA, rentang masa dewasa berusia 20-40 tahun.

Penyebab Pedofilia

Penyebab pedofilia hingga saat ini belum diketahui dengan pasti. Gangguan mental ini disebabkan oleh:

Pertama, pernah mengalami pelecehan seksual

Pelecehan seksual saat usia anak-anak bisa menjadi trauma tersendiri bagi anak. Anak menjadi pendiam dan tertutup. Ia tak mau bergaul dengan usia dewasa. Melarikan diri kepada anak-anak. Hingga perlahan mengalami gangguan seks.

Kedua, terdapat gangguan perkembangan saraf, otak, hingga kelainan hormon

Kelainan gangguan pada saraf, otak, dan hormon bisa juga pemicu kelainan mental. Anak tak bisa menyelesaikan atau mencari solusi atas dorongan dalam tubuhnya. Anak menjadi responsif saat ada ransangan dan mendapat respon dari orang lain.

Ketika ia mendapat respon maka muncullah ketagihan. Sehingga ia mencari akal atau cara menjebak mangsa-mangsa berikutnya dengan iming-iming hadiah atau uang. Karena ada gangguan saraf, otak, dan hormon, pelaku tak dapat menahan diri lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun