Meskipun keduanya memiliki tindakan yang berulang, OCD dan ASD memiliki karakteristik dan gejala yang berbeda. Oleh karena itu, penting untuk memahami perbedaan antara kedua kondisi ini agar bisa memberikan penanganan, pengobatan, dan dukungan yang tepat bagi individu yang mengalaminya.
OCD (Obsessive Compulsive Disorder) tidaklah berbahaya, tetapi dapat menyebabkan terjadi masalah psikologis dan sosial serius. Sebab OCD dapat menghalangi seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
OCD pun mempengaruhi hubungan dengan orang lain, menyebabkan stres dan depresi. Jika tidak diobati, OCD dikhawatirkan dapat menjadi lebih buruk. Karena itu, penting untuk mendapatkan bantuan profesional jika ada merasa mengalami gejala OCD.
Bagaimanakah cara menangani OCD dan ASD?
1. Berdiskusilah dengan ahli kesehatan mental.
Ahli kesehatan mental dapat membantu mengidentifikasi dan mengendalikan gejala OCD dan ASD. Mereka dapat memberikan terapi, obat-obatan, dan strategi mengatasi masalah gangguan ini.
2. Berlatih teknik relaksasi bisa menjadi pilihan.
Teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, dan latihan pernapasan dapat membantu seseorang mengendalikan gejala OCD dan ASD. Teknik ini tentu memerlukan bimbingan dan arahan tenaga profesional agar hasil memuaskan.
3. Berlatih keterampilan sosial.
Keterampilan sosial seperti berbicara dengan orang lain, keterampilan memecahkan masalah, dan keterampilan membuat keputusan dapat membantu mengatasi masalah OCD dan ASD.
4. Berlatih keterampilan koping.Â