Ketiga, tren keluarga kecil
Selain usia pasangan menikah yang semakin mundur, keasyikan berkarir, dan tren keluarga kecil dengan jumlah anak cukup 2 saja. Lelaki perempuan sama saja sedang digalakkan program KB di Indonesia.Â
Jurnal The Atlantic merilis, istilah 'resesi seks' sekadang di AS, merujuk pada penurunan rata-rata jumlah aktivitas seksual yang dialami negara. Ini mempengaruhi tingkat kelahiran menjadi rendah.
Keempat, menurunnya aktivitas seksÂ
Remaja dan dewasa di AS melakukan seks lebih sedikit ketimbang generasi sebelumnya. Ini merujuk pada data Survei Perilaku Risiko Remaja oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.
Survei itu menemukan persentase bahwa murid SMP dan SMA yang melakukan hubungan seksual di AS berkurang 14 persen dari 54 persen ke 40 persen.
Demikian juga jumlah warga AS berusia 18 hingga 29 tahun mereka tak melakukan seks dari 2008 hingga 2018 meningkat seanyak dua kali lipat.Â
Kelima, budaya hookup ditolak
Untuk beberapa negara hookup culture diartikan budaya yang tak pantas. Haram. Dilarang. Beberapa negara terutama memiliki faham Islam tak menerima dan menolak seks bebas, berhubungan intim termasuk one-night stand, dan aktivitas seksual lainnya tanpa ikatan pernikahan.
Jelas budaya itu bertolak belakang dengan ajaran Islam. Tetapi Islam mendukung pernikahan. Pernikahan solusi dari resesi seks.
Keenam, tekanan ekonomi meningkat