Ia pun diam-diam meninggalkan dua anaknya. Ia harus mencari tukang listrik. Ia mengunci pintu lalu berjalan lagi menuju pasar untuk mencari tukang listrik ke toko alat listrik. 'Mudahan ada yang bersedia, ya Allah,' pintanya dalam hati.
Sesampai di toko listrik ia bertanya kepada pemilik toko. Nampak pemilik toko memberi secarik kertas. Ia bergegas meninggalkan toko itu. Ia menuju ke toko listrik di seberang jalan.
Mahrani nampak memberikan secarik kertas itu kepada seorang pria. Pria itu mengangguk-angguk. Iapun meraih kunci motornya.
"Naik motor saya saja," katanya.
Merekapun menuju rumah Mahrani. Ia membawa pria itu ke rumah tetangganya. Pria itu segera menaiki loteng. Sudah 30 menit pria itu berada di atas loteng tetangganya. Suasana ruangan semakin gelap.
" Oke hidupkan lagi lampunya, Bu!" Teriak pria itu.
Mahrani menekan tombol saklar. Trang lampu tetangga hidup. Mahrani menuju rumahnya. Iapun memasang colokan ke rumahnya. Trang--- lampu rumahnya hidup.
"Apa masalahnya, Bang?" Tanya Mahrani.
"Kabelnya longgar."
"Berapa,Bang?"
"120 ribu?"