Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kentut, Adakah Manfaat Kentut bagi Manusia?

23 November 2022   20:45 Diperbarui: 23 November 2022   20:53 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gas ini seperti bau telur busuk yang sering muncul dalam gas pencernaan. Jumlah besar, senyawa ini beracun. Dosis kecil dapat mencegah kerusakan sel dan mencegah stroke juga serangan jantung.

Keenam, Kentut dan Pola Makan

Makanan yang berbeda akan menghasilkan jenis gas yang berbeda. Ini memberi tahu apa yang mungkin dilewatkan dari menu makan atau apakah Anda makan berlebihan.

Jika Anda jarang buang angin, mungkin Anda membutuhkan lebih banyak serat dan makanan seperti lentil, buncis, dan kangkung dalam menu makanan.

Justru sebaliknya jika Anda makan terlalu banyak daging merah, maka dapat menghasilkan bau yang sangat tidak enak.

Ketujuh, Kentut dan Kondisi Bakteri Usus

Anda banyak kentut, jangan terburu-buru berpikir bahwa sedang tidak sehat. Banyak kentut bisa menjadi tanda mikrobioma di usus lebih sehat. Ini juga menandakan kesehatan usus yang baik.

Makanan yang memberi makan mikrobioma Anda dan mendorong pencernaan yang lebih efisien adalah makanan seperti kembang kol dan kubis. Sayuran hijau ini menendang bakteri usus Anda ke kecepatan tinggi, yang berarti pencernaan lebih baik, dan lebih banyak gas yang dihasilkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun