Ketiga, Kentut dan Sistem Pencernaan
Gangguan kesehatan pada sistem pencernaan, sering tak disadari. Kentutlah sebagai "alarm" terkait adanya gangguan sistem pencernaan, terutama bila kentut disertai dengan bau yang menyengat dan perut nyeri.
Keempat, Kentut dan Alergi Makanan
Makan makanan yang mencetuskan alergi, akan menimbulkan reaksi gatal, ruam, bengkak, dan sebagainya. Reaksi yang diberikan oleh tubuh pun bisa berupa kentut.
Kelima, Kentut dan Gas
Sering kentut, menandakan tubuh mengalami kelebihan gas setelah mengonsumsi makanan tertentu. Manusia itu harus kentut untuk mengeluarkan gas tersebut. Kentut menjadi tanda saluran cerna kita sehat, rasa nyaman karena tidak merasa sakit akibat begah atau kembung.
Kentut hal yang sehat dan baik untuk tubuh. Bahkan, ketika tidak bisa kentut, kita akan merasa tidak nyaman seperti kembung atau rasa sakit diperut.
Gas yang menumpuk pada sistem pencernaan, sebagian diserap secara alami, tapi sisanya tentu harus dikeluarkan dari tubuh. Sisa gas tersebut keluar dari tubuh dalam bentuk kentut dan sendawa.
Gas dapat membatasi gerak usus. Hal ini membuat rasa tidak nyaman di sistem pencernaan, rasa nyeri, bahkan sembelit.
Menahan kentut untuk menghindari suara yang memalukan bukanlah masalah, tapi sebenarnya kebiasaan ini berpotensi menyebabkan masalah medis untuk usus besar.
Penelitian telah menunjukkan bahwa senyawa yang kita produksi dalam jumlah kecil dalam kentut, hidrogen sulfida, sebenarnya dapat melindungi dari penyakit di kemudian hari.