Harusnya mereka digiring ke ruang BK. Namun, ruang BK, ruang wakil kepala, dan ruang kepala sedang kosong. Makanya digiring ke kantor menemui wali kelas yang ada. Kebetulan kami para wali kelas sedang jam kosong di kantor. Akhirnya, banyak guru kelas yang tahu.
"Mana surat perjanjian, mu Zian?" Tanyaku lembut kepada  siswa yang baru keluar dari ruang Kepala Sekolah itu.
"Tak ada, Bu." Jawab Zian bingung.
"Tak ada? Kenapa tidak ada. Bukannya kamu sudah  dari ...?" Tanyaku heran.Â
"Betul,Bu. Tak ada." Ia menjawab sambil senyum-senyum.Â
"Dia kesayangan guru BK, Bu!" Koor anak-anak sekelas menjawab.
"Benarkah?" Tanyaku ragu kepada seorang anak.
"Hmmm." Jawab Rara seadanya.
"Afan, mana Zian?" Tanyaku lagi sambil melempar pandang ke bangku Afan.
"Masih di ruang kepsek, Bu." Jawab Zian ringan.
"Orang tuamu...?"