Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Teks Tanggapan Kritis Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila, dan Hari Anak Nasional

24 Juli 2022   11:08 Diperbarui: 2 Agustus 2022   07:18 2986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Informasi dalam teks tersebut saran yang membangun terhadap isu yang terjadi di masyarakat. Bisa juga kita sebut solusi atau pemecahan masalah.

Selain itu, diharapkan teks tanggapan kritis seain solusi dari pihak pengamat juga menjadi sarana bagi pengkritik dan yang dikritik untuk  berdialog secara sehat dengan memperhatikan aturan diskusi atau musyawarah mufakat (Pancasila, Sila ke 4).

Menurut Mulyadi, teks tanggapan kritis adalah teks yang berisi tanggapan, berupa dukungan atau penolakan terhadap sebuah hal atau peristiwa yang didukung oleh data pendukung tanggapan. (Deepublish.com).

Teks ini biasanya berisi pandangan, opini, pendapat penulis secara kritis dalam rangka menilai atau mengoreksi suatu kesalahan, kejadian, atau isu yang sedang hot. Contoh:

Menyekolahkan ABK di Sekolah Formal, Pilihan Tepatkah?

1. Evaluasi

Pada peringatan Hari Anak Nasional 2022 ini muncul isu tentang tepatkah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) bersekolah di sekolah umum atau formal. Mampukah mereka mengikuti pembelajaran di sekolah formal karena mereka memiliki keterbatasan kemampuan.

ABK adalah Anak Berkebutuhan Khusus yang berbeda emosi, mental, atau kondisi fisik mereka daripada anak pada umumnya. Meski berbeda mental, emosi, dan fisik mereka tidak memperlihatkan gejalanya sekilas. Ketika mereka ingin sekolah kadang menjadi dilema. Menyekolahkan ABK di sekolah formal, pilihan tepatkah? Atau menyekolahkan ABK di sekolah formal, tidak tepatkah?

2. Deskripsi Teks

A. Pernyataan Kontra

Pro kontra menyekolahkan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di sekolah formal masih menuai perdebatan. Sebagian orang tua berpendapat bahwa ABK kasihan sekolah di sekolah formal. Mereka takut anak kesulitan beradaptasi, bersosialisasi, dan menerima pelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun