Pemikiran apa yang harus ditanamkan
Pendidikan yang memerdekakan, dapat di perjelas dengan penyataan berikut :
1. Â Â Â Guru bukanlah "raja" , tetapi murid kita "rajanya" (berpihak kepada siswa)
2. Â Â Â Mendidik bukan memerintah, tetapi timbul dari kesadaran diri pembelajar
3. Â Â Â Guru Menuntun bukan menuntut (Tabula Rasa)
4. Â Â Â Guru harus bisa beradaptasi dengan perubahan bukan menyabotase kebutuhan belajar murid (kodrat zaman & kodrat alam)
5. Â Â Â Guru menjadi tauladan baik bukan momok menakutkan (ing ngarso sung tulodho)
6. Â Â Â Guru menguatkan bukan melemahkan (ing madyo mangun karso)
7. Â Â Â Guru mendukung, menyelamatkan murid bukan menjerumuskan (tut wuri handayani)
8. Â Â Â Guru menyentuh hatinya, bukan fisiknya semata
Praktik-praktik pembelajaran yang menurut saya bisa diterapkan antara lain
1. pembelajaran berorientasi atas kebutuhan murid
2. Pembelajaran adaptif atas kondisi zaman
3. Pembelajaran adaptif atas kondisi alam sekitar pembelajar
4. Pembelajaran kolaboratif guru disekolah dengan masyarakat peduli pendidikan
5. Pembelajaran berdiferensiasi atas keberagaman pembelajar
Praktik-praktik pembelajaran yang menurut saya perlu dihilangkan :
1. Pembelajaran dengan memerintah pembelajar
2. Pembelajaran hanya menyentuh fisik pembelajar tanpa masuk ke hatinya
3. Pembelajaran menghadirkan sosok menakutkan dalam ruang kelas
5. Pembelajaran yang terpusat kepada guru semata
Potensi yang bisa mendukung penerapan prinsip Pendidikan yang Memerdekakan,
Kebersamaan, satu visi yang sama seluruh warga sekolah
Â
Tantangan apa saja yang dihadapi
Internal, kebiasaan pola pikir lama terhadap pembelajaran, zona nyaman
Â
Langkah pertama yang harus dilakukan
Merencanakan, berdiskusi dengan pemangku kebijakan, uji publik rencana program, sosialisasi, simulasi, pelaksanaan, evaluasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H