Strategi pembelajaran pada anak berbakat harus disesuaikan dengan kebutuhan anak. Strategi yang tepat mendorong anak berbakat lebih berprestasi. Tidak hanya dalam pembelajaran siswa berbakat akan lebih percaya diri dalam menentukan pilihan sesuai kemampuan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan strategi pembelajaran siswa berbakat diantaranya kompleksitas dalam pemilihan materi ajar, siswa berbakat harus lebih tinggi dari anak normal pada umumnya. Dan yang kedua pengembangan tidak hanya di tingkat intelektual tetapi juga harus memperhatikan tingkat emosional.
Dalam strategi pembelajaran tentunya guru harus dapat menguasai dan mengembangkan soal - soal bermuatan
Higher Order Thinking Skills atah HOTS. Dengan seringnya berlatih soal - soal HOTS siswa berbakat akan terbantu dalam pembelajaran di kelas.
Strategi dalam pembelajaran untuk anak berbakat yang terbukti paling efektif adalah strategi eksplisit, mereka mengetahui yang akan dipelajari, mengapa harus dipelajai dan manfaat mempelajarinya. Jadi dengan startegi eksplisit maka anak berbakat akan mudah dalam merumuskan suatu permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari - hari.
Anak berbakat termasuk dalam katagori anak berkebutuhan khusus atau disebut dengan Gifted Child. Mengapa demikian karena anak berbakat adalah anak yang mempunyai intelegensi tinggi menjadikan anak kesulitan dalam berinteraksi sosial, sehingga anak merasa asing dengan dirinya sendiri. Anak berbakat cenderung lebih introvet dengan dirinya.
Anak-anak berbakat dikategorikan sebagai anak berkebutuhan khusus karena mereka berbeda dengan anak yang lain (Ade Sessiani, 2007). Hal inilah yang menjadi dasar untuk kita semua memberikan layanan khusus untuk anak berbakat yang menjadi bagian dari anak berkebutuhan khusus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H