Mohon tunggu...
Ria Fillasari
Ria Fillasari Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis merupakan hal baru bagi saya. Mencoba artinya memasuki hal baru yang belum pernh dilakukan. Semoga saya bisa meniru teman teman untuk bisa menulis dan menjadikan hal ini sebagai hobi yang positif. Salam literasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Khusus untuk Anak Berbakat

13 Desember 2023   13:10 Diperbarui: 13 Desember 2023   13:28 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Strategi pembelajaran pada anak berbakat harus disesuaikan dengan kebutuhan anak. Strategi yang tepat mendorong anak berbakat lebih berprestasi. Tidak hanya dalam pembelajaran siswa berbakat akan lebih percaya diri dalam menentukan pilihan sesuai kemampuan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan strategi pembelajaran siswa berbakat diantaranya kompleksitas dalam pemilihan materi ajar, siswa berbakat harus lebih tinggi dari anak normal pada umumnya. Dan yang kedua pengembangan tidak hanya di tingkat intelektual tetapi juga harus memperhatikan tingkat emosional.

Dalam strategi pembelajaran tentunya guru harus dapat menguasai dan mengembangkan soal - soal bermuatan

Higher Order Thinking Skills atah HOTS. Dengan seringnya berlatih soal - soal HOTS siswa berbakat akan terbantu dalam pembelajaran di kelas.

Strategi dalam pembelajaran untuk anak berbakat yang terbukti paling efektif adalah strategi eksplisit, mereka mengetahui yang akan dipelajari, mengapa harus dipelajai dan manfaat mempelajarinya. Jadi dengan startegi eksplisit maka anak berbakat akan mudah dalam merumuskan suatu permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari - hari.

Anak berbakat termasuk dalam katagori anak berkebutuhan khusus atau disebut dengan Gifted Child. Mengapa demikian karena anak berbakat adalah anak yang mempunyai intelegensi tinggi menjadikan anak kesulitan dalam berinteraksi sosial, sehingga anak merasa asing dengan dirinya sendiri. Anak berbakat cenderung lebih introvet dengan dirinya.

Anak-anak berbakat dikategorikan sebagai anak berkebutuhan khusus karena mereka berbeda dengan anak yang lain (Ade Sessiani, 2007). Hal inilah yang menjadi dasar untuk kita semua memberikan layanan khusus untuk anak berbakat yang menjadi bagian dari anak berkebutuhan khusus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun