Dari hal tersebut selain tes intelektual sekolah juga bisa melakukan penjaringan atau pengelompokkan siswa berdasarkan bakat minat. Pengelompokkan siswa bisa dilakukan di awal tahun ajaran baru dengan menggunakan character assesment diagnostik. Untuk mempermudah penyaringan.
Sekolah menjadi alternatif untuk penjaringan anak berbakat di sekitar kita. Sekolah selain untuk belajar, di sekolah juga bisa memfasilitasi anak berbakat agar terarah dan termotivasi untuk masa depan mereka.
Mencari anak berbakat memang tidak mudah tapi setidaknya sekolah bisa memfasilitasi untuk melakukan tindak lanjut dari bakat yang mereka punya. Dengan mengembangkan program yang membantu untuk menjaring siswa berbakat dalam bidangnya.
Program penjaringan anak berbakat bisa dengan program akselerasi, bimbingan konseling anak, home schooling, kelas khusus anak berbakat, penataan dan managerial untuk siswa berbakat. Pengembangan program anak berbakat dirasa mampu untuk menjaring anak berbakat di sekolah.
Anak berbakat mempunyai istilah cerdas istimewa dan Berbakat Istimewa, atau disingkat CIBI. Istilah seperti ini terdengar asing di telinga kita, hal tersebut karena banyak faktor, salah satunya adalah kurangnya sosialisasi kepada orang tua dari sekolah dan praktisi pendidikan.
Model layanan menurut Wardani, 2013 adalah model layanan kognitif - afektif, model perkembangan moral, model perkembangan nilai dan layanan berbagai bidang khusus.
Layanan bidang khusus meliputi kepemimpinan, partisipasi, dtatus dan situasi. Layanan bimbingan konseling dirasa mampu dalam pengembangan layanan untuk anak berbakat untuk mengembangkan sosial emosional anak.
Fasilitas dan layanan sangat penting untuk anak berbakat, salah satu layanan bagi anak berbakat di sekolah adalah program Akselerasi. Program akselerasi dapat ditunjang dari kemampuan sekolah dalam penyelengaraan yang meliputi kesiapan, pelatihan dan sosialisasi.
Melansir https://asosiasicibinasional.wordpress.com Sekolah yang mengadakan program layanan akselerasi untuk peserta didik CIBI adalah sebagai berikut ; (1) melakukan sosialisasi, persiapan dan pelatihan (2) analisis SWOT (3) menyusun studi kelayakan yang mencakup komponen latar belakang, input peserta didik, kurikulum dan pengembangannya, model pembelajaran dan sistek penilaian dan ketersediaan fasilitas.
Untuk memaksimalkan meraih prestasi dan menjaring bibit unggul maka anak berbakar perlu 3 komponen yaitu lingkungan belajar yang aman dsn fleksibel, ketelitian nilai akademis dan pembekalan nilai sosial dan mengatur tingkat emosional.
Agar pembelajaran di sekolah berjalan dengan baik untuk anak berbakat maka guru di sekolan bisa melakukan beberapa hal antara lain memberikan perhatiannya, belajar dan kerjasama dengan walimurid  memberikan penguatan, memberikan motivasi, kegiatan ekstrakulikuler dan sering memberikan latihan sesuai bidangnya.