Mohon tunggu...
Rheina Intan Permata
Rheina Intan Permata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Administrasi Negara

Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Pengembangan Potensi Desa Wisata di Desa Bluru Kidul

27 Desember 2023   21:41 Diperbarui: 27 Desember 2023   22:16 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

b) Fungsi Desa Bluru Kidul Sidoarjo

Desa Bluru Kidul yang berada di Pusat kota memiliki peran penting dalam sektor Ekonomi Kreatif. Salah satu potensi yang dimiliki desa Bluru Kidul adalah masyarakat nelayan, yang sudah barang tentu mata pencaharian pokoknya adalah dengan melaut untuk mencari tangkapan kerang dengan jenis kerang yang bermacam-macam; antara lain kerang kukur, kerang balok, kerang batik, kerang macan, kerang sapi, simping, dan kerang darah. Penangkapan Kerang yang dilakukan di perairan laut selat Madura dengan menggunakan perahu bermesin motor diesel dan dengan alat tangkap seperti garit, garuk, dan alat tradisional lain yaitu ban dan keranjang. 

Dalam upaya meningkatkan pendapatan keluarga nelayan di Desa Bluru Kidul antara lain adalah peran serta perempuan nelayan dalam mencari penghasilan tambahan, baik dalam kegiatan usaha home industry mengupas kerang, pembuatan sate kerang, kerang goreng, pembuatan kerupuk dan bakso kerang, maupun pembuatan dan pengembangan nugget kerang. Maka jika dilihat dari potensi Desa Bluru Kidul Sidoarjo, termasuk Desa Wisata.

c) Tujuan

Desa Bluru Kidul terletak di pusat kota dan berperan penting dalam sektor ekonomi kreatif dengan menyediakan bahan dasar berupa kerang, yang nantinya bisa dikelola langsung ataupun menjadi bahan olahan lainnya. Dengan memaksimalkan potensi yang ada, meningkatkan peluang usaha dan industri lokal, serta memberikan pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi warga lokal, membangun hubungan baik dengan masyarakat lokal dan melibatkan mereka dalam proses pengembangan usaha. 

1. Planning

Proses perencanaan merupakan tahapan yang berkaitan dengan tindakan yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan tugas termasuk memilih metode dan taktik yang sesuai dan tepat untuk mencapai tujuan. Langkah bagi pemerintah desa, masyarakat, dan pihak terkait lainnya dalam membangun desa wisata yang berdaya saing dan berkelanjutan. Pemetaan potensi desa adalah memetakan potensi suatu desa secara menyeluruh merupakan langkah awal dalam mengembangkannya sebagai destinasi wisata. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memetakan potensi suatu desa:

  • Sumber Daya Alam, Menentukan dan mengapresiasi sumber daya alam desa yang meliputi keanekaragaman hayati, keindahan alam, dan daya tarik wisata alam.

  • Sumber Daya Budaya, Pelajari dan nikmati budaya khas desa ini, yang meliputi adat istiadat, kerajinan tangan, tarian, karya seni, dan kulinernya.

  • Infrastruktur dan Aksesibilitas, Periksa kondisi fasilitas umum, penginapan, dan jalan di komunitas wisata untuk menentukan seberapa mudah akses mereka.

Dari hasil komoditas kerang yang sangat melimpah, masyarakat nelayan di Desa Bluru Kidul sudah Fasilitas umum yang dimiliki di sektor perikanan kerang ini adalah terdapatnya dermaga atau tempat pemberhentian perahu nelayan. Namun, warga tidak didominasi bekerja sebagai nelayan, hanya beberapa yang bertahan dan yang mengolah dan mengupas kerang yaitu mayoritas ibu-ibu rumah tangga, dengan tujuan untuk mendapat penghasilan tambahan keluarga. Dengan ini Desa Bluru Kidul mempunyai potensi ekonomi kreatif yang besar khususnya dibidang pengelolaan kerang. Tetapi, pemasaran yang cakupannya kurang luas (hanya pasar terdekat) dan tidak ada tempat sentra kerang laut membuat Desa Bluru Kidul kurang dikenal sebagai kampung kerang. Pada Desa Bluru Kidul sudah dikenal dengan perayaan budaya nyadran. Budaya nyadran sudah dilaksanakan sejak abad ke 14. Perayaan tradisi nyadran dilaksanakan setiap satu tahun sekali yaitu setelah maulid nabi. Memasuki era di zaman modern ini tradisi nyadran tetap dijaga dan dilestarikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun