Mohon tunggu...
Rhama David
Rhama David Mohon Tunggu... -

bila kau menungguku untuk menyerah, maka kau akan menunggu untuk selamanya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Cerpen] Terlalu Jauh

31 Maret 2016   16:07 Diperbarui: 31 Maret 2016   16:19 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekarang Rendy dah jadi pengusaha sukses di daerah gue dan sekitarnya itu dengan pengalaman dan gelar dia yang sekarang udah S2 bidang Management Bisnis. Itu juga kata dia.

Waktu dia balik lagi dari luar negri sekitar 3 tahun lalu. Dia langsung dateng kerumah gue, dan tanpa obrolan apapun dia langsung meluk gue. Seakan gue tau penyebab kenapa dia pergi ninggalin gue tanpa sepatah kata.

“Waduh, lama bener lu Ren gue tungguin dari tadi!!” teriak gue saat liat Rendy

“Haha, biasa ada orang rese di pasar. Lu dari tadi Ton?” Cuma Rendy disini yang berani manggil nama gue. Karena rata-rata pada manggil gue boss.

“Ya ga selama itu juga kali, gue nunggu 2 jam disini.” Ucap gue bete

“Oia, gimana itu bisnis lu. Lancar gak?” sambung gue

“Yah, gitu lancar kaya biasa. Kemaren juga 2 perusahaan gue menang tender, yah biarin lah ada manager ini kan. Tar tinggal laporan nya aja ke gue.” Jawab Rendy sambil nyeruput kopi gue

“Tapi gue masih bingung. Lu sesukses itu masa mau jadi preman kampung kaya gue gini sih?”tanya gue

“Yah, kan dah puluhan kali gue bilang. Lebih penting soib daripada duit. Duit abis bisa cari, kalo soib gue yang gila ini ilang. Apa yang bisa gue lakuin?” jelas dan canda Rendy

“Haha, sial banget yeh lu. Gak berubah dari dulu.” Rendy ketawa dan gue ikut ketawa.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun