Mohon tunggu...
Rezeki Putra Gulo
Rezeki Putra Gulo Mohon Tunggu... Guru - Akademisi

Sekolah Tinggi Agama Kristen Arastamar Grimenawa Jayapura

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kedatangan Kristus Kembali (Eskatologi)

31 Juli 2022   12:16 Diperbarui: 31 Juli 2022   12:34 1185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ketiga, dalam penglihatan dan wahyu yang diperoleh Yohanes di pulau Patmos, ia menyatakan "Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang  telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin (bdk. Why. 1:7).

Kedatangan Kristus Kembali

  • Kepastian Peristiwa

Begitu banyak ayat dalam Alkitab yang menyatakan dan memberikan kepastian tentang peristiwa kedatangan Kristus kembali. Millard J. Erickson menyatakan bahwa kedatangan Kristus kembali merupakan nubuatan penantian setiap orang percaya dan fakta adanya.[10] Yesus sendiri menjanjikan hal itu, ketika memberikan penjelasan tentang akhir zaman (bdk. Mat. 24:25). Beberapa kali dalam penjelasan yang sama Yesus mengatakan akan terjadinya kedatangan-Nya kembali (bdk. Mat. 24:27,37,39,42,44). Di akhir pemberitaan tersebut, Yesus kembali mengatakan "apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemulian-Nya (bdk. Mat. 25:31).

  • Memahami Kedatangan Kristus Kembali

Kedatangan Kristus kembali mesti dipahami sebagai peristiwa tunggal meskipun tidak bisa dilepaskan dari rangkaian peristiwa yang mengawalinya, seperti: kebangkitan-Nya, keruntuhan Bait Allah, penganiayaan orang percaya, bencana alam, peperangan, munculnya anti-Kristus, dan penginjilan kepada semua bangsa.[11] Narasi Mar. 13:32 memberikan indikasi bahwa peristiwa kedatangan Kristus kembali merupakan sebuah misteri, dimana tidak ada seorang pun yang tau selain Allah Bapa. Lebih lanjut kedatangan Kristus kembali merupakan peristiwa sukacita bagi orang yang percaya kepada-Nya sedangkan ketakutan dan gertakan gigi bagi orang-orang yang tidak percaya. 

Pandangan Tentang Kedatangan Kristus Kembali

Dalam Kitab Wahyu ada tertulis tentang indivindu-indivindu tertentu yang akan hidup dan memerintah bersama-sama dengan Kristus selama seribu tahun (Why. 20:4). Berbagai penafsiran terhadap ayat ini telah membawa kita kedalam paling tidak empat macam pandangan utama tentang hakikat kerajaan milenium (seribu tahun). Keempat pandangan tersebut adalah amilenialisme, postmilenialisme, premilenialisme historis, dan premilenialisme dispensasi.[12]

Istilah amilenialisme sebenarnya bukanlah istilah yang tepat. Istilah ini memberikan indikasi bahwa orang-orang amilenialis adalah mereka yang tidak mempercayai adanya milenium atau orang-orang yang mengabaikan enam ayat pertama dari Wahyu 20, yaitu bagian yang berbicara tentang pemerintahan milenium. Kedua tuduhan ini tidak benar. Meskipun memang harus diakui bahwa orang-orang amilenialis tidak mempercayai adanya mempercayai adanya pemerintahan seribu tahun secara harfiah yang mengikuti kedatangan Kristus kembali, namun tetap istilah amilenialisme bukanlah istilah yang akurat untuk menjelaskan pandangan mereka.

Jay E. Adams, dalam bukunya The Time is at Hand mengusulkan bahwa agar istilah amilenialesme diganti dengan istilah milenialisme yang telah terwujud (realized millenialism). Istilah Adams ini sebarnya lebih mewakili pandangan orang-orang "amilenialisme" sebab pada hakikatnya amilenialis percaya bahwa melenium yang disebutkan dalam Wahyu 20 tidak secara eksklusif penunjuk kepada masa yang akan datang, melainkan sekarang ini dalam proses untuk tergenapi. Namun demikian, istilah milenialisme yang terwujud terasa agak janggal, di samping itu juga tidak menguntungkan. Sebab itu amilenialisme lebih relevan dan rasional digunakan dalam pengistilahan kerajaan milenium.

Amilenialis menafsirkan milenium dalam Wahyu 20:4-6 sebagai pemerintahan oleh jiwa orang-orang percaya yang telah meninggal dan yang sekarang ini bersama-sama dengan Kristus di sorga. Mereka memahami diikatnya iblis sebagaiman disebutkan dalam tiga ayat pertama dari pasal ini sebagai periode waktu antara kedatangan Kristus yang pertama dan kedatangan-Nya kembali. Mereka mengajarkan bahwa Kristus akan datang kembali setelah pemerintahan milenium sorgawi ini.

Lebih lanjut amilenialisme memegang keyakinan bahwa kerajaan Allah sekarang ini telah hadir didalam dunia dalam wujud pemerintahan Kristus atas umat-Nya, melalui Firman dan Roh Kudus. Namun pada saat yang bersamaan, amilenialis juga adalah orang-orang sedang menantikan penyerpunaan Kerajaan Allah dimasa yang akan datang, di dalam bumi yang baru. Mereka menyadari bahwa meskipun memang Kristus telah menang dengan pasti atas dosa dan iblis, namun kuasa iblis akan tetap ada bersama-sama dengan Kerajaan Allah hingga akhir zaman. Sehingga meskipun kita telah menikmati banyak berkat-berkat eskatologi pada masa sekarang ini (eskatologi yang telah terwujud), kita masih merindukan klimaks dari seluruh tanda zaman dan kedatangan Kristus kembali yang akan menghantar kita kedalam kondisi final.

Postmilenialisme sependapat dengan amilenialisme dalam tiga hal yakni: postmilenialisme tidak memahami milenium dalam pengertian pemerintahan Kristus secara fisik melalui sebuah tahkta dibumi; pandangan ini juga tidak mengajarkan bahwa milenium adalah sebuah durasi waktu selama seribu tahun; postmilenialisme menempatkan kedatangan Kristus kembali setelah milenium usai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun