Mohon tunggu...
Reza Irfandi 28
Reza Irfandi 28 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Anak Melankolis yang diam-diam suka Sanguinis.

GOD'S NOT DEAD

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Mengerti Kenapa Senja Selalu Berpamitan dengan Indah

6 Maret 2024   00:53 Diperbarui: 6 Maret 2024   00:55 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ini kita masih lanjut atau balik aja??(ujarku begitu cemas)"

"Lanjut aja, paling sebentar hujannya, kan kita pemberani,. Masa gini doang takut.."

"Apa mo?? Gini doang? Nanti kita tenggelam gimana??"

"Yah paling kita berenang lah,..."

"WTH?? Yah kamu kan bisa berenang, lah aku?? Tidak bisa.. hahaahaha"

            "Nanti aku bantu deh kalau tenggelam kita" hahahahah

            "Baiklah..."

Setengah jam hujan nan deras itu mengguyur kami ditengah laut, kini dia berhenti air, dan percikannya telah selesai. Kami memutuskan kembali untuk melanjutkan mancing tersebut.

Kini ikan yang kami dapatkan lumayan banyak, satu persatu kami telah dibayarkan penuh senyum oleh laut, hujan dan senja oleh sang pemberi Anugerah..

Setelah setengah jam hujan itu mengguyur, kini kami di dikasih tambahan oleh sang Pecipta kembali dengan memanjakan mata kami yang tertuju di ufuk utara dengan adanya 7 warna, Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila dan Ungu. Pasti tau kan apa?? Yahh,  itu pelangi. Aku tidak tau harus bagaimana lagi, hanya ucapan terimakasih banyak untukMu sang Pecipta. Aku mencintaimu..

Pelangi yang indah ini tidak luput juga aku mengabadikannya didalam gadgetku, dengan sedikit video dan foto untuk aku unggah didalam media sosialku. Aku saja yang mengabadikan momen tersebut, sedangkan temanku sibuk dengan memancing. Itu momen yang baru saja aku lihat dengan kedua mataku, wow, sungguh indah dan luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun