Mohon tunggu...
Reza Irfandi 28
Reza Irfandi 28 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Anak Melankolis yang diam-diam suka Sanguinis.

GOD'S NOT DEAD

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Mengerti Kenapa Senja Selalu Berpamitan dengan Indah

6 Maret 2024   00:53 Diperbarui: 6 Maret 2024   00:55 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Woiiii, bangunlah.."

Sumpah ini orang kebo banget yah, dibangun-bangunkan tidak juga bangun. Kenapa aku bangun di tengah ginian yah, hanya ada ketakutan yang menghampiri. Aku mencoba membaringkan kembali badan ku. Dengan keadaan ini aku memaksakan badanku agar tidur kembali..

Sekitar jam 5 subuh pak nelayan membangunkan kami, karena menangkap ikan dengan menggunakan jaring, karena menyebarkan jaring tersebut dari depan ke belakang, disaat itu aku bangun sendirian. Teman-temanku belom pada bangun.

            "Pak, ini paling lama menyebarkan jaringnya berapa lama???"

            "Sekitar jam 6 pagi udah di ambil lagi.."

            "Ohhh, begitu.."

Jam 6 akan datang, pak nelayan akan mengambil kembali jaring yang telah di lemparkan di dalam laut..  begitu banyak hasil tangkapan ikan itu, ada udang, ada ikan pedang dan masih banyak lagi jenis ikan tersebut.

Jam 7 pagi kami akan kembali lagi ke tempat asal. Astaga, teman-temanku masih tidur, ini fix kebo banget. Mungkin efek begadang semalam jadi terlalu nyenyak tidurnya.

Akan tetapi, teman-temanku pada bangun karena ombaknya begitu besar. Beda dari yang sebelumnya, sampai-sampai ini air nya masuk kedalam kapal itu. Jadi kami tergoncang lagi. Aduhhh, ternyata ombak ini masih ada lagi yang lebih bahaya(gumamku yang begitu khawatir).  Padahal perjalan menuju pulang amatlah  jauh. Ditambah cuaca dan angin makin dingin dan kencang. Bunyian suara kicauan burung kembali menghampir kami. Begitu senang hatiku..:)

Ditambah burung pemakan ikan(Pelikan) menghampiri kami kembali, dengan begitu banyak burung tersebut, mereka memakan ikan yang sebelumnya hasil tangkapan pak nelayan itu. Bukannya diusir, malahan di kasih makan. Wow,, sungguh mulia kebaikanmu pak, semoga di beri hadiah yang akan datang dari Sang pecipta.

Tiba kami di dermaga sebelumnya, yang dari awal kami datang. Kira-kira jam 10 pagi kami telah sampai. Banyak kejutan dan banyak hal-hal baru yang aku daptkan. Terimakasih relasi, panjang umur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun