Mohon tunggu...
Reyvan Maulid
Reyvan Maulid Mohon Tunggu... Freelancer - Writing is my passion
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penyuka Seblak dan Baso Aci. Catch me on insta @reyvanmaulid

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Fragile Masculinity, Rapuhnya Maskulinitas Seorang Lelaki

12 Oktober 2021   18:03 Diperbarui: 13 Oktober 2021   22:00 2622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemudian wanita lebih menang dari karakter yang mengasuh, keibuan, lebih sering memberikan contoh, rapi, teratur dan terorganisir daripada pria. Kemudian dari segi jabatan juga seringkali dikotak-kotakkan misalnya sekretaris, administratif, customer service kerap menjadi ladang pekerjaannya para wanita. Terus pekerja laut, offshore, montir seringkali dikotak-kotakkan sebagai pekerjaannya laki-laki.

Menurut Ketchum Leadership Communication Monitor bahwa sebaliknya kita harus membuang dan mengesampingkan gagasan yang kuno terkait kepemimpinan berdasarkan pada gender dan peranannya di tempat kerja. Perempuan bisa unggul jika diberikan kesempatan dan keleluasaan untuk bersinar. 

Disini bukan berarti masa depan harus wanita yang memimpin tetapi laki-laki tidak diberikan tempat. Tapi mereka memiliki kesempatan yang sama untuk berkarir. 

Tidak ada sebuah ukuran terkait gender mana yang lebih baik atau tim mendang-mending. Yang sangat penting adalah bagaimana pria dan wanita dapat mengembangkan skill, kepemimpinannya dan menggunakan kesempatannya dengan sebaik-baiknya. 

Baik laki-laki dan perempuan, semua punya kesempatan yang sama. Mereka lahir dan bersedia untuk mengembangkan diri, bertumbuh bersama dan diberikan kesempatan untuk melaksanakan tugas-tugas. Tentunya dukungan pun sangat diperlukan untuk menapaki karir yang gemilang.

Men know that women are an overmatch for them, and therefore they choose the weakest or the most ignorant. If they did not thnik so, they never could be afraid of women knowing as much as themselves

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun