Mohon tunggu...
Reyvan Maulid
Reyvan Maulid Mohon Tunggu... Freelancer - Writing is my passion
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penyuka Seblak dan Baso Aci. Catch me on insta @reyvanmaulid

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Obat Penawar Saat Berduka dengan 5 Stages of Grief

8 Oktober 2021   17:10 Diperbarui: 9 Oktober 2021   15:00 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kehilangan dan kekecewaan | Sumber: Shutterstock via lifestyle.kompas.com

"Coba seandainya kemarin ambil jurusan N, pasti kemungkinan lolosnya besar"

"Kalau saja kita kemarin dengerin saran dari Pak X, ga bakal kejadian deh hal-hal kayak gini"

Tahap ketiga yaitu tawar-menawar. Dalam tahap Bargaining, seringkali kita memikirkan opsi-opsi untuk meminimalisir kejadian yang tidak mengenakkan di masa lalu. 

Bargaining mendorong manusia untuk berandai-andai akan adanya kesempatan kedua agar bisa memperbaiki keadaan. 

Hal ini mungkin sering terjadi ketika kalian sedang mengalami kegagalan dalam seleksi perguruan tinggi. 

Andai waktu bisa diulang kalian mungkin akan memilih jurusan dengan grade yang paling rendah yang pastinya akan memiliki peluang lolos yang lebih besar. 

Ketika tahap ini berlangsung, manusia merasa tidak berdaya. Bargaining membuat orang kembali mengingat kesalahan di masa lalu. 

Muncul asumsi jika segala sesuatunya dilakukan dengan cara berbeda, mungkin saja peristiwa tersebut takkan terjadi.

Kehilangan dan putus asa merupakan dua perasaan yang seringkali berdekatan dalam tahap kesedihan. 

Kamu begitu berduka hingga bersedia melakukan apa saja untuk meredakan rasa sakit dan kembali mendapatkan kendali atas apa yang kamu alami. 

Salah satunya dengan menawar. Perasaan rentan dan tidak berdaya membuat kita memikirkan hal-hal yang seharusnya bisa kita lakukan agar orang yang kita cintai kembali lagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun